Selasa, 04 Juni 2013

PANCASILA


Persamaan  Pancasila dengan Agama berdasarkan sila yang ada yaitu :
     Cerita Tuhan
     Cerita Manusia
     Cerita Persatuan
     Cerita Kerakyatan
     Cerita Keadilan

Perbedaan Pancasila dengan Agama islam berdasarkan sila yang ada yaitu :
     KeTuhanan yang Maha Esa
Didalam Pancasila  semua masyarakat Indonesia dianjurkan Untuk mempercayai  serta taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa berdasarkan atas kepercayaan masing-masing penganut, tidak memandang agama dari segi manapun baik itu agama kristiyani, katolik, hindu, protestan, budha dan lain-lain. Walaupun ada Agama yang berbeda-beda dan kepercayaan  semua disatukan demi maencapai tujuan bersama memajukan  negara Indonesia, mereka saling bekerja sama, saling tolong menolong tanpa melihat adanya perbedaan.
     Sebagaimana BAB XI tentang Agama  Pasal 29 ayat (1) UUD 1945  Negara  Indonesia adalah berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa dan sebagaimana  Ketetapan MPR No IV/MPR/1999 tentang GBHN. Yang di dalamnya dicantumkan bahwa salah satu arah kebijakan bidang agama adalah meningkatkan dan memantapkan kerukunan hidup antar umat beragama tidak memandang agama manapun, sehingga tercipta suasana kehidupan yang harmonis dan saling menghormati. Dan Kita tidak boleh memaksakan seseorang untuk memeluk agama kita atau memaksa seseorang pindah dari satu agama ke agama yang lain dan melaksanakan ibadah berdasarkan kepercayaan masing-masing.
Dengan adanya kesamaan dalam katakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa maupun kebersamaan sebagai mahluk sosial, timbul rasa persatuan sebagai makhluk sosial dengan demikian rasa persatuan sebagai bangsa Indonesia akan terjadi dengan sendirinya.
Sedangkan didalam Agama  Islam hanya satu Tuhan yang wajib dipercayai yang wajib disembah oleh setiap makhluk, yaitu Allah swt yang maha Esa dan maha segala-galanya yang telah menjadikan langit dan bumi dengan sempurnanya. Bumi tanpa Tiang dan Langit Tanpa gantungan. Selain yang menyembah selain Allah swt dikatakan orang kafir dan nantinya mereka akan dimasukkan kedalam api neraka dan kekal didalamnya selama-lamanya. Sebagaimana dalam ayat Al Qur’an surah Al Ikhlas ayat 1 yaitu :

Artinya : “Katakanlah Dia lah Allah Yang Maha Esa”
    Dan sebagaimana juga disebutkan dalam surah Al Baqarah ayat 163 :

Artinya :”Dan Tuhan mu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan melainkan Dia, yang Maha pemurah lagi Maha penyayang”
    Jadi perbedaanya adalah dalam pancasila dianjurkan agat percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan kepercayaan agamanya masing-masing sedangkan dalam agama islam hanya satu Agama dan satu Tuhan yang wajib dipercayai yaitu Allah swt.
     Kemanusiaan yang Adil dan  Beradab
Didalam Pancasila semua warga negara diberikan keadilan yang sama walaupun berbeda-beda agama, suku , ras, warna kulit, dan lainya. Dan suatu keputusan atau tindakan harus didasarkan pada norma-norma.  Dan sebagaimana  manusia yang beradab menurut Pancasila bersumber pada budaya, harus   Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia, Saling mencintai sesama manusia, Mengembangkan sikap tenggang rasa, Tidak semena-mena terhadap orang lain,  Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan,  Berani membela kebenaran dan keadilan
Dan  Bangsa Indonesia harus  merasa dirinya sebagai bagian dari masyarakat Dunia Internasional dan dengan itu harus mengembangkan sikap saling hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.Dan pengakuan tentang adanya martabat masing-masing dan Perlakuan adil terhadap sesama manusia, dan Beradab yaitu yang memiliki hak cipta , karsa, rasa dan keyakinan yang memebedakanya dengan hewan
 Kemanusiaan yang adil dan beradab bagi bangsa Indonesia bersumber pada ajaran Tuhan Yang Maha Esa yakni sesuai dengan kodrat manusia sebagai ciptaanNya. Hal ini selaran dengan
a.Pembukaan UUD 1945 alinea pertama
b.Pasal 27, 28, 29, 30 dan 31 UUD 1945
Sedangkan dalam agama Islam tidak semua makhluk disamakan  diberlakukan adil oleh Allah swt, Dia memilih orang-orang yang paling mulia disisinya seperti orang-orang yang beriman dan paling taqwa kepadanya, Dan orang – orang beriman lah yang bersaudara, sebagaimana dalam firman Allah swt dalam Al qur’an surah alhujrat ayat 10 :

Artinya : “ sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua  saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat”
Dan dalam ayat lain Allah swt berfirman dalam surah al hujrat ayat 13 :


Artinya :”Hai manusia sesungguhnya kami menciptakanmu dari seorang laki-lakidan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal , sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu, sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi Maha mengenal”
Dan sedangkan adab dalam islam yaitu akhlakul karimah yang  diajarkan oleh rasulullah saw, tidak bersumber pada budaya, dan dalam islam dianjurkan kepada manusia agar berakhlak seperti akhlaknya Nabi Muhammad saw
Jadi perbedaan kemanusiaan yang adil dan beradab dalam pancasila dengan agama islam adalah dalam pancasila semua manusia diberi keadilan  yang sama oleh pemerintah walaupun berbeda-beda agama dan beradab sesuai budaya masing-masing sedangkan dalam agama islam keadilan hanya diberikan Allah swt  kepada orang-orang yang paling beriiman dan paling taqwa kepada Allah swt dan islam mengjarkan agar ber akhlak seperti akhlaknya rasulullah saw.

     Persatuan Indonesia
Didalam Pancasila semua masyarakat harus bersatu dalam memajukan negara Indonesia dan Menempatkan kepentingan negara dan bangsa di atas kepentingan pribadi, walaupun berbeda-beda Agama harus menjadi satu demi tercapainya cita-cita bangsa.
 Jadi Persatuan dikembangkan atas dasar Bhineka Tunggal Ika, dengan memajukan pergaulan demi kesatuan dan persatuan Bangsa Indonesia, ini sesuai dengan Undang-Undang dasar 1945  pasal 36 A yang berbunyi Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Sedangkan dalam agama islam agar tercapainya kesatuan adalah dengan mengikuti jalan-jalan Allah yang lurus. Jalan Allah yang lurus yaitu Agama islam, dan Allah melarang untuk mengikuti agama selain Agama islam agar tercapainya persaudaraan, dan dengan persaudaraan  akan tercapai persatuan yang kokoh.
 Dan  langkah menuju dan menjaga persatuan ialah dengan menetapi agama Islam sampai mati, dan berlepas diri dari selainnya, yang berupa: madzhab-madzhab, agama-agama, dan jalan-jalan selain Islam.sebagaimana dalam surah al an ‘am ayat 153 :


Artinya :”Dan bahwa yang aku perintahkan ini adalah jalanKu yang lurus , maka ikutilah dia dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan yang lain  karena jalan itu menceraiberaikan kamu dari Jalanya, yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertaqwa”
Dan  Jika umat manusia benar-benar mengikuti agamanya, maka mereka akan hidup bersaudar dan persatuan akan tercapai sebagaimana dalam Shahih Bukhari dan Muslim, dari Abu Musa Al Asy’ari, dari Nabi, beliau bersabda :
الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا ثُمَّ شَبَّكَ بَيْنَ أَصَابِعِهِ
Artinya : Seorang mukmin terhadap orang mukmin yang lain seperti satu bangunan, sebagian mereka menguatkan sebagian yang lain, dan beliau menjalin antara jari-jarinya.
    Jadi persatuan dalam pancasila semua warga negara indonesia harus bersatu walaupun berbeda-beda agama,suku, ras dll demi mewujudkan cita-cita bangsa sedangkan dalam agama islam agar tercapainya persatuan harus mengikuti jalan yang lurus yaitu agama islam,dengan itu akan timbul persaudaraan dan dengan persaudaraan akan muncul persatuan yang kokoh.

     Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan . /Perwakilan
Didalam pancasila ada pemimpin atau presiden yang dipilih oleh warga negara sebagai pemimpinya dan satu wakilnya, dan pemimpin-pemimpin lainya baik itu legislatif, eksekutif dan yudikatif,dan segala masalah atau putusan harus diselesaikan dengan musyawarah atau mufakat sebagaimana dalam UUD BAB II tentang majelis permusyawaratan perwakilan   pasal 2 ayat 1, 2, dan  3.
Dan pancasila tidak memandang atau tidak melarang apakah pemimpin itu beragama islam ataupu non muslim, dan apakah dia perempuan atau laki-laki asalkan dia warga negara indonesia asli sejak kelahiranya dan dia tidak pernah menerim akewarganegaraan lain dia bisa menjabat sebagai pemimpin dalam negara indonesia ini sebagaimana dalam UUD BAB III tentang kekuasaan pemerintahan negara pasal 6 ayat 1.
Sedangkan dalam  agama islam tidak diperbolehkan seorang perempuan menjadi pemimpin bagi laki-laki, dan Allah swt melarang orang non muslim menjadi pemimpin bagi kaum muslimin kalau masih ada kaum muslimin sebagaimana dalam ayat Al Qur’an surah Ali Imran ayat 28 :



Artinya :” Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali/pemimpin dengan meninggalkan orang-orang mukmin, barang siapa berbuat demikian niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena siasat memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka, dan Allah memperingati kamu terhadap diri siksanya dan hanya kepada Allah kembalimu”



Tidak ada komentar:

Posting Komentar