Selasa, 04 Juni 2013

MASALAH UTAMA MANAJEMEN KESISWAAN DAN ORGANISASI INTRA SEKOLAH

BAB I
PENDAHULUAN

1.    Latar Belakang

Setiap Perbuatan itu mempunyai sisi negatif dan sisi positif atau pro dan kontra, begitu juga dalam hal kependidikan, pasti ada masalah-masalah yang dihadapi karena Dunia  pendidikan juga perbuatan karena manusia yang berperan penuh didalamnya. Yang mana sekolah itu mempunyai tanggung jawab yang besar dalam usaha mengembangkan kemajuan belajar siswa-siswanya.
Yang berperan penting dalam kemajuan siswa-siswa dalam sekolah adalah Kepala Sekolah. Dia harus bisa mengenal anak-anak muridnya dan latar belakang masalah yang terjadi  dalam anak didiknya tersebut, ini bisa dilihat dalam penerimaan siswa baru, setelah itu bisa diketahui bagaimana proses belajar mengajar yang baik dan membimbingnya, agar siswa tersebut bisa belajar dengan baik dan membuatnya pintar dan berakhlak mulia apabila nantinya lulus dari sekolah tersebut. Organisasi intra sekolah juga merupakan wadah atau area tempat bagi siswa, yang mendukung perkembangan siswa.
    Untuk itu dalam makalah ini dibahas masalah utama dalam manajemen kesiswaan dan Organisasi Intara Sekolah yang bisa membuat kenyamanan bagi siswa dan bisa melatihnya sebagai calon-calon anggota masyarakat maupun calon warga negara, karena sekolah itu adalah sebagai wadah atau tempat baginya dalam mengembangkan kemampuanya.
1.    Rumusan Masalah
a.    Masalah - Masalah  Utama dalam Bidang Kesiswaan
b.    Organisasi Mitra Sekolah mendukung pengembangan siswa

2.    Tujuan
Untuk mengetahui masalah apa yang paling utama  dalam bidang kesiswaan dan  bagaimana  pelaksanaanya, seperti pembentukan panitia penerimaan mahasiswa baru dan lain-lain dan bagaimana perkembangan organisasi mitra sekolah itu mempengaruhi perkembangan siswa.
BAB II
PEMBAHASAN
Manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah. Adapun ruang lingkup mengenai manajemen kesiswaan adalah Perencanaan kesiswaan, Penerimaan peserta didik, Orientasi siswa baru, Mengatur kehadiran, ketidak hadiran siswa di sekolah, Mengatur evaluasi peserta didik, Mengatur kenaikan tingkat siswa, Mengatur siswa yang mutasi dan drop out, Mengatur kode etik dan disiplin siswa, dan Mengatur layanan siswa.
Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur, serta mencapai tujuan pendidikan sekolah. Dan fungsi manajemen kesiswaan ini adalah berkenaan dengan pengembangan individualitas, pengembangan sosial, penyaluran aspirasi dan harapan, pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan. Dalam manajemen kesiswaan terdapat empat prinsip dasar, yaitu Siswa harus diperlakukan sebagai subyek dan bukan obyek, kondisi siswa sangat beragam ( aspek fisikologis / kejiwaan, aspek biologis / fisik, aspek intelektual ), Siswa hanya termotivasi belajar, Pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah kognitif, tetapi juga ranah afektif, dan psikomotor.
Tanggung jawab kepala sekolah secara garis besar yang berhubungan dengan manajemen kesiswaan adalah memberikan layanan kepada siswa dengan cara memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang mereka perlukan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya secara efektif dan efisien. Adapun kegiatan yang harus dilakukan oleh kepala sekolah dalam manajemen kesiswaan dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian utama, yaitu Masalah kegiatan penerimaan siswa baru, Masalah kemajuan belajar dan evaluasi belajar, pembinaan siswa dan pemantapan kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa melalui program di sekolah.





Masalah Utama dalam Bidang Kesiswaan.
1.    Masalah Penerimaan Siswa Baru
Penerimaan siswa merupakan proses pendataan dan pelayanan kepada siswa yang baru masuk sekolah, setelah mereka memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh sekolah tersebut. Dalam kegiatan ini  kepala sekolah perlu membentuk semacam kepanitiaan yang dijadikan sebagai penerima siswa baru. Dalam hal ini kepala sekolah dapat berpedoman pada pedoman penerimaan siswa baru yang dikeluarkan oleh Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah. Kegiatan selanjutnya setelah penerimaan siswa baru adalah pendataan siswa.
Data ini sangat diperlukan untuk melaksanakan program bimbingan dan penyuluhan jika siswa menemui kesulitan dalam belajar, memberi pertimbangan terhadap prestasi belajar siswa, memberikan saran kepada orang tua tentang prestasi belajar siswa, pindah sekolah dan lain sebagainya. Ada beberapa kegiatan yang lain yang harus dilakukan ketika penerimaan siswa baru yaitu meliputi  penetapan daya tampung sekolah, penetapan syarat-syarat bagi calon siswa untuk dapat diterima di sekolah yang bersangkutan dan pembentukan panitia penerimaan siswa baru
Untuk masalah yang pertama ini setiap tahun dibentuk panitia penerimaan siswa baru. Panitia ini diserahi tugas untuk mengmanajemenkan dan mengorganisasikan seluruh kegiatan penerimaan siswa baru. Pimpinan sekolah harus mampu memberi pedoman yang jelas kepada panitia agar penerimaan siswa baru ini berjalan dengan lancar.
Penerimaan murid baru merupakan salah satu kegiatan yang pertama dilakukan yang biasanya dengan mengadakan seleksi calon murid. Pengelolaan penerimaan murid baru ini harus dilakukan sedemikian rupa, sehingga mengajar-belajar sudah dapat dimulai pada hari pertama setiap tahun ajaran baru.




Menurut Ismed Syarief  langkah-langkah penerimaan murid baru pada garis besarnya adalah sebagai berikut:
1)Membentuk panitia penerimaan murid
2)Menetukan syarat pendaftaran calon murid
3)Menyediakan formulir pendaftaran
4)Pengumuman pendaftaran calon
5)Menyediakan buku pendaftaran
6)Waktu pendaftaran
7)Penentuan calon yang diterima
Setelah penerimaan siswa baru, harus dibuat pencatatan Murid dalam buku Induk,
Murid yang baru perlu dicatat segera dalam buku besar biasa disebut buku induk atau buku pokok. Catatan dalam buku induk harus lengkap meliputi data dan identitas murid. Buku induk merupakan kumpulan daftar nama murid sepanjang masa dari sekolah itu.
Di samping identitas murid, dalam buku induk juga berisi prestasi belajar anak (daftar nilai rapor) dari tahun ke tahun selama ia belajar di sekolah tersebut.
Setelah itu ada yang disebut Buku Klaper, buku ini berfungsi untuk membantu buku induk memuat data murid yang penting-penting. Pengisiannya dapat diambil dari buku induk tetapi tidak selengkap buku induk itu
Kegunaan utama buku klaper adalah untuk memudahkan mencari data murid, apalagi belum diketahui nomor induknya. Hal ini mudah ditemukan dalam buku klaper karena nama murid disusun menurut abjad.
Kemudian Tata Tertib murid. Menurut instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 1 Mei 1974, No 14/U/1974, tata tertib sekolah ialah ketentuan-ketentuan yang mengatur kehidupan sekolah sehari-hari dan mengandung sanksi terhadap pelanggarannya.
Pada dasarnya tata tertib untuk murid adalah sebagai berikut:
1.    Tugas dan kewajiban dalam kegiatan intra sekolah.

A.    Murid harus datang di sekolah sebelum pelajaran dimulai.
B.    Murid harus sudah siap menerima pelajaran sesuai dengan jadwal sebelum pelajaran itu dimulai
C.    Murid tidak dibenarkan tinggal di dalam kelas pada saat istirahat kecuali jika keadaan tidak mengizinkan misalnya hujan.
D.    Murid boleh pulang jika pelajaran telah selesai.
E.    Murid wajib menjaga kebersihan dan keindahan sekolah
F.    Murid wajib berpakaian rapi dan sopan, dan sesuai dengan yang ditetapkan sekolah
G.    Murid harus memperhatikan kegiatan ekstra kurikuler seperti: kepramukaan, kesenian, palang merah remaja, dan sebagainya

2.    Larangan-larangan yang harus diperhatikan:

A.    Meninggalkan sekolah/jam pelajaran tanpa izin dari kepala sekolah atau guru yang bersangkutan.
B.    Merokok di sekolah.
C.    Berpakaian tidak senonoh atau bersolek yang berlebihan.
D.    Kegiatan yang mengganggu jalannya pelajaran.

3.    Sangsi bagi murid dapat berupa :

A.    Peringatan lisan secara langsung.
B.    Peringatan tertulis dengan tembusan orang tua.
C.    Dikeluarkan sementara (di skor).
D.    Dikeluarkan dari sekolah.








2.    Masalah Kemajuan Belajar dan Evaluasi Belajar
Di samping itu sekolah mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap usaha mengembangkan kemajuan belajar siswa-siswanya. Kemajuan belajar ini secara periodik harus dilaporkan terutama kepada orang tua siswa. Ini semua merupakan tanggungjawab pimpinan sekolah. Oleh karena itu pimpinan harus tahu benar-benar kemajuan belajar anak-anak di sekolahnya, ia harus mengenal anak-anak beserta latar belakang masalahnya.
Laporan hasil kemajuan belajar hendaknya tidak dianggap sebagai kegiatan rutin saja, tetapi mempunyai maksud agar orang tua siswa juga ikut berpartisipasi secara aktif dalam membina belajar anak-anaknya. Kemudian diadakanya Evaluasi bagi siswa-siswa bertujuan untuk mengetahui perkembangan siswa-siswa, untuk mengetahui metode pengajar, untuk mencari perbaikan bagi siswa .
3.    Masalah Bimbingan
Masalah yang juga erat hubungannya dengan kemajuan belajar ini ialah masalah bimbingan. Tugas sekolah bukan hanya sekedar memberi pengetahuan dan ketrampilan saja, tetapi sekolah harus mendidik anak-anak menjadi manusia seutuhnya. Oleh karena itu tugas sekolah bukan saja memberikan berbagi ilmu pengetahuan tetapi juga membimbing anak-anak menuju ke arah kedewasaan. Dalam rangka ini maka tugas pimpinan sekolah ialah menyelenggarakan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah. Dengan kegiatan bimbingan ini maka anak-anak akan ditolong untuk mampu mengenal dirinya, kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahannya. Anak-anak akan ditolong agar mampu mengatasi masalah-masalahnya yang dapat mengganggu kegiatan belajarnya. Dengan demikian diharapkan anak-anak akan dapat bertumbuh secara sehat baik jasmani dan rohaninya serta dapat merealisasikan kemampuannya secara maksimal.
 Pembinaan siswa adalah pembinaan layanan kepada siswa baik didalam maupun di luar jam pelajarannya di kelas. Dalam pembinaan siswa dilaksanakan dengan menciptakan kondisi atau membuat siswa sadar akan tugas-tugas belajar mereka. Dalam hal ini langkah-langkah yang dilakukan oleh seorang kepala sekolah adalah memberikan orientasi kepada siswa baru, mengatur dan mencatat kehadiran siswa, mencatat prestasi dan kegiatan yang diraih daan dilakukan oleh siswa dan mengatur disiplin siswa selaku peserta didik di sekolah.
Di samping itu seorang kepala sekolah juga dituntut untuk melakukan pemantapan program siswa. Hal ini berkaitan dengan selesainya belajar siswa. Apabila siswa telah selesai dan telah menamatkan studinya, lulus semua mata pelajaran dengan memuaskan, maka siswa berhak mendapatkan surat tanda tamat belajar dari kepala sekolah. Untuk mencapai dan melaksanakan tugas-tugas tersebut, seorang kepala sekolah selaku pengelola sekolah harus melakukan hal-hal berikut ini yaitu meliputi pengelolaan perencanaan kesiswaan, mengadakan pembinaan dan pengembangan kegiatan siswa serta mengevaluasi kegiatan ekstra kurikuler.

Organisasi Intra Sekolah
Organisasi intra sekolah adalah merupakan wadah atau area tempat bagi siswa. Yaitu sebagai calon-calon anggota masyarakat maupun calon warga. Dalam Organisasi Intra Sekolah ini siswa dapat menikmati suasana yang harmonis dan menimbulkan kecintaan terhadap sekolahnya, sehingga proses belajar mengajar, kegiatan kokurikuler, dan ekstrakurikuler dapat berlangsung dengan mantap. Upaya yang dilakukan  antara lain dengan menciptakan sekolah sebagai masyarakat belajar, pembinaan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra-kurikuler, serta menciptakan suatu kondisi kemampuan dan ketangguhan yakni memiliki tingkat keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, dan kekeluargaan yang mantap.
Di dalam Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 226/C/Kep/0/1993 disebutkan bahwa organisasi kesiswaan di sekolah adalah OSIS. Kepanjangan OSIS terdiri dari, organisasi, siswa, intra, sekolah. Masing-masing mempunyai pengertian:
a.    Organisasi Secara umum adalah kelompok kerjasama antara pribadi yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan satuan atau kelompok  kerjasama para siswa yang dibentuk dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan.
b.    Siswa adalah peserta didik pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
c.     Intra adalah berarti terletak didalam dan di antara. Sehingga OSIS berarti suatu organisasi siswa yang ada di dalam dan di lingkungan sekolah yang bersangkutan.
d.     Sekolah adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan bersinambungan.
Dalam suatu orgnisasi pasti mempunyai objek yang dituju dan ruang lingkup untuk membatasi kerja organisasi tersebut, begitu juga dengan OSIS sendiri. Maka dari itu OSIS, dalam kepengurusannya bertugas membantu mengusahakan kelancaran pelaksanaan program pengajaran dan pembinaan generasi muda di sekolah. Kegiatan ini hampir dilaksanakan lewat kegiatan ekstra kelas. Adapun segi-segi usaha pembinaan generasi muda diantaranya adalah :
a.    Mempertinggi moral etik
b.    Memperdalam kesadaran rasa kebangsaan
c.    Memajukan kesenian maupun olahraga
d.    Meningkatkan pengabdian pada masyarakat
e.    Menggiatkan usaha-usaha social, dll
Kepengurusan OSIS terdiri dari dua badan. Pertama, Pengurus OSIS, dan yang kedua Musyawarah Perwakilan Kelas. Pengurus OSIS meliputi Ketua Umum, dibantu Ketua I,II dan III, Sekretaris Bendahara Seksi-seksi (Kesenian, Olah Raga, dsb). Sedangkan dari Seksi-seksi dapat dipecah menjadi Kelompok Kegiatan (KK), misalnya Seksi Kesenian dipecah dalam KK-Tari, KK-Drama dan sebagainya. Musyawarah Perwakilan Kelas terdiri atas wakil-wakil dari seluruh kelas yang ada di sekolah. Dari kelas I sampai III.
Dalam bergeraknya kepengurusan OSIS ini, akan mendapat pembinaan dan bimbingan dari Majelis Pembimbing OSIS (MBO). Majelis ini terdiri dari atas Guru-guru Pembina Seksi dan diketahui langsung oleh Kepala Sekolah. Adapun organisasi ini bertujuan mempersiapkan siswa sebagai kader penerus cita-cita perjuangan pembangunan bangsa guna:
a.    Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan Tuhan Yang Maha Esa dan budi pekerti luhur
b.    Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
c.    Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani
d.    Memantapkan kepribadian dan mandiri
e.    Mempertebal rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan


Salah satu ciri pokok suatu organisasi adalah memiliki berbagai fungsi atau peranan. Demikian pula OSIS sebagi suatu organisasi memiliki pula beberapa peranan atau fungsi dalam mencapai tujuan. Sebagai suatu organisasi OSIS perlu pula memperhatikan faktor-faktor yang sangat berperan agar organisasi ini tetap hidup dalam arti tetap memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan perkembangan. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar OSIS tetap eksis yaitu :
a.     Sumber daya
b.     Efisiens
c.     Koordinasi kegiatan sejalan dengan tujuan
d.     Pembaharuan
e.     Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan luar
f.     Terpengaruhinya fungsi dan peran seluruh komponen.

Kegiatan Ekstra Kelas
Kegiatan pendidikan ini  dilakukan oleh sekolah, namun pelaksanaanya dilakukan di luar jam-jam pelajaran sekolah. Kegiatan ekstra kelas ini dibagi menjadi dua, yaitu Kegiatan Ekstra Kurikuler dan Kegiatan Ko Kurikuler.
a.       Kegiatan Ekstra Kurikuler
Pengertian ekstra kurikuler menurut kamus besar bahasa Indonesia  yaitu suatu kegiatan yang berada di luar program yang tertulis di dalam kurikulum seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan siswa. Sedangkan menurut Ariunto  kegiatan ekstra kurikuler adalah kegiatan tambahan, di luar struktur program yang pada umumnya yang merupakan program pilihan. Menurut Rusli Lutan ekstra kurikuler adalah Program yang  merupakan bagian internal dari proses belajar yang menekankan pada pemenuhan kebutuhan anak didik




Kegiatan ekstra kurikuler merupakan kegiatan pengayaan dan perbaikan yang berkaitan dengan program kokurikuler dan intrakurikuler. Antara kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler  tidak dapat dipisahkan, bahkan kegiatan ekstrakurikuler penguat kegiatan intrakurikuler untuk menyalurkan bakat atau pendorong perkembangan potensi anak didik mencapai tarap maksimum. Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai wadah bagi siswa yang memiliki minat mengikuti kegiatan tersebut. Melalui bimbingan dan pelatihan guru, kegiatan ekstra kurikuler dapat membentuk sikap positif terhadap kegiatan yang diikuti oleh para siswa.
Kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti dan dilaksanakan oleh siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah, bertujuan agar siswa dapat memperkaya dan memperluas diri yang  dapat dilakukan dengan memperluas wawasan pengetahuan dan mendorong pembinaan sikap atau nilai-nilai. Adapun tujuan kegiatan ekstrakurikuler dijelasken oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1995: 2) sebagai berikut:
a.    Ekstra kurikuler ini harus dapat meningkatkan kemampuan siswa baik kognitif, afektif maupun psikomotor,
b.    Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam binaan pribadi menuju manusia yang positif seutuhnya,
c.    Dapat mengetahui, mengenal serta membedakan hubungan antara pelajaran satu dengan yang lainnya.

Jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler
 Kegiatan ekstrakurikuler tentu berbeda-beda jenisnya. Beberapa jenis kegiatan ekstrakurikuler yang diprogramkan di sekolah dijelaskan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1995: 3) sebagai berikut :
a.     Pendidikan kepramukaan
b.     Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA)
c.     Palang Merah Remaja (PMR)
d.     Pasukan Keaman Sekolah (PKS
e.     Gema Pencinta Alam, dll
Kegiatan ekstrakurikuler tersebut berbeda-beda sifatnya, ada yang bersifat sesaat dan ada pula yang berkelanjutan. Kegiatan yang bersifat sesaat seperti karyawisata dan bakti sosial, itu hanya dilakukan pada waktu sesaat dan ada lokasi waktu yang terbatas sesuai dengan kebutuhan, sedangkan yang sifatnya berkelanjutan maksudnya kegiatan tersebut tidak hanya untuk hari itu saja, melainkan kegiatan tersebut telah diprogramkan sedemikian rupa sehingga dapat diikuti terus sampai selesai kegiatan sekolah.
Prinsip-prinsip Kegiatan Program Ekstra Kurikuler
Menurut Oteng Sutisna prinsip – prinsip program ekstrakurikuler adalah :
a.    Semua murid, guru dan personel adminitrasi hendaknya ikut serta dalam meningkatkan program
b.    Kerjasama dala tim adlah fudemental
c.    Pembatas-pembatas untuk partisipasi hendaknya dihindarkan
d.    Proses lebih penting daripada hasil, dll

Kegiatan Ko Kurikuler
Kegiatan kokurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran yang telah dijatahkan dalam struktur program, berupa penugasan-penugasan yang menjadi pasangan kegiatan intrakurikuler. Yang mana Kegiatan intrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di sekolah dengan penjatahan waktu sesuai dengan struktur program.
Kegiatan kokurikuler dilaksanakan dalam berbagai bentuk. Dalam kegiatan ko kurikuler ini para siswa atau mahasiswa dapat melaksanakan tugas-tugas yang berbaur membantu masyarakat. Sebagaimana menurut Percy E. Burrup dala bukunya “Modern High School Administration” menunjukan bahwa banyak fungsi dari kegiatan Ekstra kelas ini yang mana Kegiatan ekstra kelas ini mampu memberikan sumbangan yang berarti bagi siswa dan mahasiswa, bagi pengembangan kurikulum, dan bagi masyarakat. Jadi kokurikuler adalah wahana pengembangan diri peserta didik melalui berbagai aktivitas baik yang terkait langung maupun tidak langsung dengan kurikulum, sebagai bagian yang tak terpisahkan dari tujuan kelembagaan.


Adapun tujuan kegiatan Ko Kurikuler yaitu  bertujuan menumbuhkembangkan pribadi peserta didik yang sehat jasmani dan rohani, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki kepedulian dan rasa tanggungjawab kepada lingkungan social, budaya dan alam sekitarnya, serta menanamkan sikap sebagai warga Negara yang baik dan bertanggung jawab melalui bebagai kegiatan positif dibawah tanggung jawab sekolah.
Jenis Kegiatan Kokurikuler Sebagaimana yang dilakukan oleh peserta didik dengan melaksanakan tugas-tugas yang berbaur membantu masyarakat atau dapat berperan didalam masyarakat. Sebagai contoh dari kegiatan kokulikuler ini adalah Kuliah Kerja Nyata yang dilakukan oleh mahasiswa. Sedangkan contoh bagi siswa yaitu pemberian bantuan dari pihak sekolah pada korban banjir, gempa dan korban lainnya yang dilakukan oleh anggota osis dan pramuka.
Adapun Prinsip dari Kegiatan Kokurikuler yaitu :
A.    Pelaksanaannya dibina oleh petugas khusus yang ditunjuk oleh yang bertanggung jawab kepada kepala sekolah.
B.    Keterlaksanaan kegiatan program merupakan tanggung jawab bersama antara sekolah dan masyarakat (keluarga dan orangtua).
C.    Tiap peserta wajib mengikuti kegiatan baik praktiknya dalam kegiatan keagamaan, social ataupun lainnya
Jadi Pengembangan diri di sekolah merupakan salah satu komponen penting dari suatu pendidikan di suatu sekolah, yang diarahkan guna membentuk keyakinan, sikap, perasaan dan cita-cita para peserta didik yang realistis. Sehingga pada gilirannya dapat mengantarkan peserta didik yang memiliki kepribadian yang positive seutuhnya.
Seterusnya dengan hadirnya Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di dalam suatu sekolah adalah diharapkan dapat membantu kelancaran dari program-program sekolah. Termasuk juga perannya dalm kegiatan  ekstra kelas, dan ini semua tidak lepas dari peranan kepala sekolah, dia yang mengatur semuanya agar kegiatan intra sekolah ini berjalan dengan lancar.




BAB III
PENUTUP
1.    Kesimpulan
    Masalah-masalah utama dalam Manajemen kesiswaan ada tiga yaitu Penerimaan Siswa baru, yang dibentuk disini adalah panitia penerimaan mahasiswa baru, dan kepala sekolah harus bisa mengatur dan mengurus semua yang berkepentingan dengan peneriman siswa baru, baik itu daya tampung kelasnya atau fasilitas sekolah yang lain apakah  memadai atau mencukupi bagi siswanya yang akan diterima. Kemudian masalah belajar dan evaluasi siswa, siswa harus diberikan pelajaran atau seorang guru harus memperhatikan cara belajar siswa-siswanya apakah semakin baik atau menurun, maka dibuatlah evaluasi belajar siswa untuk mengetahui kemampuan para siswa tersebut. Kemudian masalah bimbingan, seorang guru atau kepala sekolah tidak hanya memberikan pelajaran kepada siswa-siswanya, tapi harus bisa membimbing siswa-siswanya menjadi manusia seutuhnya yang berbudi pekerti yang baik, dan berakhlakul karimah.
    Selain kegiatan proses belajar mengajar diruangan kelas, sekolah juga mengadakan organisasi intra sekolah dilapangan dengan begbagai macam-macam kegiatan, karena sekolah itu adalah merupakan wadah atau tempat bagi siswa dalam mengembangkan kemampuanya. Dan Organisasi Intra sekolah ini tidak terlepas dari bimbingan kepala sekolah meskipun kepala sekolah tidak turun langsung kelapangan, tapi ini sudah rencana atau keputusan yang bersangkutan dengan kepala sekolah.
2.    Saran
Kita sebagai generasi muda atau calon pemimpin nantinya bisa mengontol siswa-siswa kita, tidak hanya memberikan pelajaran saja, tapi kita harus bisa membimbingnya menjadi manusia seutuhnya. Dan kita harus memberikan kepada mereke kebebasan dalam organisasi intra sekolah, karena sekolah itu merupakan wadah bagi pengembangan diri atau kemampuan mereka.

1 komentar: