Selasa, 04 Juni 2013

MANAJEMEN KESISWAAN

BAB I
PENDAHULUAN


1.    Latar Belakang
Setiap siswa mempunyai karakter khusus tersendiri baik itu kelebihan atau kekurangan, banyak siswa yang cara belajarnya berbeda-beda dan sifat-sifatnya yang berbeda-beda, ada yang ingin diperhatikan gurunya secara khusus dan ada juga yang tidak mau diperhatikan secara khusus.
Sekarang ini banyak sekali siswa yang ingin sekolah tapi terkendala oleh faktor ekonomi dan hal lainnya dan ada juga yang tidak mau sekolah yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan hal-hal lain. oleh karena itu banyak siswa yang keluar dari sekolah atau Drop Out yang disebabkan faktor-faktor tertentu. Sebagian siswa ada juga yang ingin pindah sekolah atau mutasi yang disebabkan ia merasa tidak cocok dengan sekolahnya atau disebabkan faktor-faktor lain.
Untuk itu dalam makalah ini kami akan memaparkan bagaimana anak itu bisa Mutasi dan Drop Out dari sekolah dan bagaimana cara mengatu siswa yang Mutasi dan Drop Out dari sekolah. Dan semoga kajian ini dapat membantu kita dalam mengatur siswa yang Mutasi dan Drpo Out.
2.    Rumusan Masalah
Mengatur siswa yang mutasi dan Drop Out

3.    Tujuan
Untuk mengetahui apa penyebab siswa itu mutasi dan Drop Out dan bagaimana cara mengatur siswa yang mutasi dan Drop Out.

BAB II
PEMBAHASAN
MENGATUR SISWA YANG MUTASI DAN DROP OUT
1. Pengertian Mutasi
Mutasi peserta didik atau Mutasi siswa yaitu perpindahan peserta didik dari kelas yang satu ke kelas yang lain yang sejenis atau perpindahan peserta didik dari sekolah satu ke sekolah yang lain yang sejenis. Perpindahan siswa atau peserta didik mempunyai dua pengertian yaitu:
     Perpindahan siswa dari suatu sekolah kesekolah lain yang sejenis yaitu perpindahan wilayah atau suatu tempat, Jenis sekolah, Tingkat atau kelas atau program studi baru sama dengan jenis, sekolah dan jurusan pada sekolah sebelumnya.
     Perpindahan siswa dari suatu jenis program ke jenis program yang lain yaitu perpindahan siswa dari suatu jurusan ke jurusan lain yang berbeda dengan sebelumnya tapi tetap dalam suatu sekolah atau wilayah.
Macam-Macam Mutasi
Mutasi atau perpindahan peserta didik dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
     Mutasi Intern
Mutasi intern adalah mutasi yang dilakukan oleh peserta didik di dalam sekolah itu sendiri. Umumnya, peserta didik atau siswa hanya pindah  pindah kelas saja dalam suatu kelas yang tingkatannya sejajar. Mutasi intern ini dilakukan oleh peserta didik atau siswa yang sama jurusannya atau bisa juga dengan berbeda jurusan.
     Mutasi Ekstern
Mutasi ekstern adalah perpindahan peserta didik atau siswa dari satu sekolah ke sekolah lain dalam satu jenis dan  dalam satu tingkatan dan ada juga peserta didik atau siswa yang pindah ke sekolah lain dengan jenis sekolah yang berlainan. Akan tetapi  pada sekolah-sekolah negeri hal ini menjadi persoalan, sedangkan dalam sekolah swasta tidak menimbulkan persoalan. Mengenai perpindahan siswa (mutasi siswa) dari sekolah ke sekolah lain mempunyai pedoman-pedoman peraturan yang harus diikuti, antara lain menyangkut :
(1). Pembatasan wilayah
Murid tidak diperkenankan atau diperbolehkan pindah dari sekolah kesekolah lain tanpa alasan tertentu yang mendasar misalnya orang tua pindah tempat kerja dan anak ikut saudaranya dikota lain atau ikut orang tuanya. Untuk itu peserta didik harus pindah sekolah.
(2). Status sekolah
Murid dari sekolah swasta walaupun memiliki mutu yang lebih baik dari pada sekolah negeri tidak diperkenankan untuk pindah kesekolah negeri. Sekolah-sekolah negeri hanya diperkenankan siswa pindahan dari sekolah negeri kecuali siswanya itu memiliki nilai yang lebih atau standar dengan sekolah-sekolah negeri.
(3). Jenis sekolah
Sekolah negeri atau sekolah menengah dapat dibedakan dalam dua jenis sekolah, yaitu sekolah-sekolah umum dan sekolah-sekolah kejuruan. Sekolah Umum seperti Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dan Sekolah kejuruan ada beberapa jenis misalnya Sekolah Teknologi Menengah (STM), Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA), Sekolah Kesejahteraan Keluarga Atas (SKKA), dll. Perpindahan siswa dari lain jenis sekolah tidak diperbolehkan.
(4). Pindah sekolah tidak naik kelas
Suatu sekolah tidak boleh menaikkan kelas seorang siswa yang telah dinyatakan tidak naik kelas oleh sekolah lain walaupun sekolahnya sama-sama sebagai sekolah negeri dan menaikan kelas seorang murid yang telah dinyatakan tidak naik kelas oleh suatu sekolah mungkin saja terjadi di sekolah-sekolah swasta. Misalnya tidak naik kelas di sekolah negeri kemudian pindah di sekolah swasta sejenis dengan dinaikkan kelasnya.

Sebab – Sebab Mutasi
Ada banyak penyebab peserta didik mutasi. Adapun faktor penyebabnya bisa juga bersumber dari peserta didik sendiri, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan teman sebaya.
1. Yang bersumber dari peserta didik sendiri adalah:
•    Yang bersangkutan  dengan seorang siswa tidak kuat mengikuti pelajaran di sekolah yang ditempatinya.
•    Tidak suka dengan sekolah yang ditempatinya atau merasa tidak cocok baik itu dengan lingkungan sekolahnya atau lingkungan sekitarnya seperti kawannya.
•    Malas
•    Ketinggalan dalam pelajaran
•    Bosan dengan sekolahnya
2. Yang bersumber dari lingkungan keluarga adalah:
•    Mengikuti orang tua pindah kerja
•    Dititipkan oleh orang tuanya di tempat nenek atau kakeknya, karena ditinggal tugas belajar ke luar negeri.
•    Mengikuti orang tua yang sedang tugas belajar.
•    Disuruh oleh orang tuanya pindah.
•    Orang tua merasa keberatan dengan biaya yang harus dikeluarkan di sekolah tersebut.
•    Mengikuti orang tua pindah rumah.
•    Mengikuti orang tua transmigrasi.
3. Yang bersumber dari lingkungan sekolah adalah:
•    Lingkungan sekolah yang tidak menarik.
•    Fasilitas sekolah yang tidak lengkap.
•    Guru di sekolah tersebut sering kosong.
•    Adanya kebijakan-kebijakan sekolah yang dirasakan berat oleh peserta didik.
•    Sulitnya sekolah tersebut dijangkau, termasuk oleh transportasi yang ada.
•    Sekolah tersebut dibubarkan, karena alasan-alasan, seperti kekurangan murid.
•    Sekolah tersebut dirasakan peserta didik tidak bonafid atau tidak sesuai, seperti rendahnya angka kelulusan setiap tahun.
4. Yang bersumber dari lingkungan teman sebaya, adalah :
•    Bertengkar dengan teman.
•    Merasa diancam oleh teman.
•    Tidak cocok dengan teman.
•    Merasa terlalu tua sendiri dibandingkan dengan teman-teman sebayanya.
•    Semua teman yang ada di sekolah tersebut, berlainan jenis dengan dirinya, sehingga merasa sendirian.
•    Semua teman yang ada di sekolah tersebut berlainan strata dengan dirinya.
Teknik Pencegahan Mutasi
Mutasi sangat perlu dicegah agar terdapat kesinambungan pengetahuan peserta didik yang diterima sebelumnya dengan kelanjutannya. Oleh karena itu, ijin mutasi harus diberikan jika disertai dengan alasan yang dapat diterima dan sangat baik bagi perkembangan peserta didik itu sendiri. Dan paling utama bagi mutasi peserta didik yang bersifat ekstern harus dikurangi karena itu bisa menyebabkan kesinambungan siswa selanjutnya dan Pencegahan dan pengurangan tersebut, tentu bergantung kepada macam sumber faktor penyebabnya
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya mutasi jika seseorang mau melakukannya khususnya seorang guru dalam pengaturan peserta didik. Apabila sumber penyebab mutasi berasal dari diri peserta didik sendiri, maka langkah yang harus dilakukan adalah memberikan semacam jaminan kepada peserta didik bahwa kalau dapat menyelesaikan studi di sekolah tersebut, peserta didik nantinya akan mempunyai skill tertentu sebagaimana lulusan-lulusan lain dari sekolah tersebut agar mereka yakin benar dengan kebaikan sekolahnya.

Peserta didik juga perlu mendapatkan bimbingan yang baik di sekolah tersebut, agar dapat menyesuaikan dirinya dengan baik, dan dapat mengikuti pelajaran dengan baik.  Penyesuaian diri yang baik dan belajar dengan baik akan membuat dia tidak ketinggalan dengan teman-temanya yang lain.
Peserta didik perlu bimbingan dengan baik dalam  merencanakan belajarnya, dan diupayakan  konsisten dengan rencana tujuan belajar yang sudah disusun sebelumnya oleh peserta didik tersebut. Oleh karena itu, dorongan atau motivasi yang terus menerus dari sekolah harus tetap ada karena akan membantu peserta didik untuk giat belajar dan tidak malas.
Jika sumber penyebab mutasi tersebut berasal dari sekolah, tak ada alternative ataupun solusi  lain kecuali memperbaiki kondisi sekolah. Akan tetapi tidak hanya sarana dan prasarana fisik sekolah yang diperbaiki melainkan sekaligus kondisi sekolah secara keseluruhan. Dan disiplin guru juga  perlu ditingkatkan, proses dan metode belajar pembelajaran dibuat sevariatif atau sejelas mungkin, fasilitas dan sarana yang ada difungsionalkan dengan baik. Dan demikian juga layanan-layanan yang ada di sekolah harus diupayakan dapat memuaskan peserta didiknya.
Jika sumber penyebab mutasi peserta didik tersebut berasal dari lingkungan keluarga, maka  hal yang harus ditingkatkan adalah kerja sama antara sekolah dengan keluarga dan  Jangan sampai, hanya karena persoalan sepele saja kemudian anak tidak sekolah atau  mutasi ke sekolah lain.  Untuk itu, Perlu ada komunikasi yang intens/hebat antara sekolah dan keluarga, sehingga kedua pihak tidak mengalami  Miscommunication (kesalah pahaman).
Dan apabila  peserta didik memilih alasan untuk mutasi maka hendaknya mereka atau peserta didik tersebut diberi keterangan sesuai dengan apa adanya tidak boleh dibaik-baikkan atau dijelek-jelekkan. Sebab, bagaimanapun juga mutasi ke sekolah  lain adalah hak peserta didik sendiri.
Adapun  keterangan-keterangan yang lazim diberikan kepada yang  berkaitan dengan peserta didik yang mutasi misalnya identitas anak,  asal sekolah, prestasi akademik di sekolah, kelakuan dan kerajinan dan alasan-alasan yang lain yang bersangkutan dengan  mutasi.
Dengan demikian, sekolah yang dituju  oleh peserta didik tersebut  mendapatkan gambaran  yang selayaknya  mengenai anak tersebut. Dan Bagi sekolah yang akan menerima peserta didik yang akan mutasi, harus  meneliti lebih lanjut terhdap mereka atau peserta didik  sebelum menyatakan menerimanya. Untuk itul sekolah  harus meneliti mengenai identitas, kelakuan/kerajinan, prestasi akademiknya, jurusan atau program asalnya, dan alasan-alasan yang berangkutan dengan  mutasi.
Peserta didik dapat diterima tidaknya sekolah tersebut, juga harus didasarkan atas ketersediaan fasilitas dan kesejajaran sekolah tersebut karena tidak mungkin sekolah dapat menerima peserta didik tanpa fasilitas dan menerima peserta didik yang kemampuannya tidak sejajar dengan teman-teman yang ada di sekolah tersebut. Karena jika terjadi yang demikian, akan memberatkan peserta didik itu sendiri.
2. Pengertian Drop Out
Drop Out adalah keluar dari sekolah sebelum  waktunya  atau  sebelum  lulus dari suatu sekolah tersebut. Drop out  ini sangat  perlu dicegah, karena ini dipandang sebagai pemborosan bagi biaya yang sudah terlanjur dikeluarkan untuknya selama sekolah. Banyaknya peserta didik yang drop out adalah indikasi rendahnya produktivitas pendidikan. Tingginya angka drop out juga bisa mengganggu angka partisipasi pendidikan atau sekolah.
Faktor-faktor Terjadinya Drop Out
Pada umumnya di setiap sekolah-sekolah dari dulu sampai sekarang ada 3 hal yang dibedakan sehubungan dengan masalah ketidak hadiran. Penyebab ketidak hadirn tersebut diantaranya adalah adanya ijin, sakit dan alpa. Tetapi ketiga hal tersebut akan menyebabkan sebuah masalah apabila dalam jumlah yang  ketiga tersebut sering dilakukan oleh peserta didik. Salah satu akibat yang akan diterima oleh peserta didik bagi siswa yang sering melakukan ketiga hal tersebut adalah sebuah pilihan yang harus diterima yaitu sebuah pernyatan drop out dari sekolah.
Secara umum sebab-sebab terjadinya drop out yaitu peserta didik tidak mampu menyelesaikan pendidikan, tidak mempunyai biaya sekolah, peserta didik dalam keadaan sakit dan tidak kunjung sembuh. Dan Jika dibedakan melalui beberapa sumber ketidakhadiran juga akan menyebabkan terjadinya sebuah drop out  yang bisa disebabkan oleh :
a)     Dilihat dari segi tanggung jawab murid itu sendiri
•    Murid yang sering sakit
•    Membolos karena pengaruh teman-teman sekelompok
•    Karena malas
•    Tidak mengerjakan pekerjaan rumah
•    Melanggar peraturan lalu dihukum
•    Berkelahi lalu tidak berani masuk sekolah
•    Lupa atau tidak mau minta ijin dari sekolah
•    Kebiasaan-kebiasaan buru yang telah dibawa sejak lama
b)      Dilihat dari segi rumah tangga
•    Orang tua yang selalu sibuk karena ayah dan ibu bekerja dan kurang memperhatikan anak
•    Latar belakang ekonomi orang tua yang terlalu buruk
•    Terlalu memanjakan anak
•    Keluarga yang berpindah-pindah tempat kerja
•    Tempat tinggal yang jauh
•    Karena tidak mempunyai pakaian yang layak untuk ke sekolah
•    Tuntutan orang tua yang harus bekerja
•    Orang tua mengajak anak untuk bepergian
c)      Dilihat dari segi sekolah
•    Suasana belajar yang kurang menyenangkan
•    Guru yang terlalu keras dan menyakitkan
•    Kurangnya pembinan dan bimbingan dari guru
•    Kebijaksanaan pimpinan sekolah yang kurang menguntungkan
•    Bangunan sekolah yang agak jauh
•    Biaya dan pungutan uang sekolah yang terlalu tinggi
•    Tuntutn peraturan yang menekan para siswa
•    Keadaan gedung yang tidak memenuhi syarat
•    Program sekolah yang kurang menarik
•    Sukarnya pengangkutan untuk datang ke sekolah
d)     Dilihat dari segi masyarakat
•    Musim panaen yang memaksa anak harus ikut kerja musiman
•    Bencana alam menimpa sehingga masyarakat kacau
•    Jalan yang terhalan
Untuk itu dalam hal ini kita bisa mengetahui sebab ketidakhadiraan siswa dan bagaimana cara mengatasinya yaitu kita dapat mengetahui :
1.    Bahwa ada hubungan yang berarti antara ketidakhadiran seseorang siswa dari kemajuan belajar dan pembentukan pribadi.
2.    Bahwa ketidakhadiran ada yang disebut tardiness atau terlambat datang dan ada yang disebut truency (kebenaran).
3.    Umumnya ketidakhadiran itu disebabkan dari faktor kesehatan atau faktor diluar kesehatan.
4.    Untuk mengatasi masalah ketidakhadiran itu diperlukan perhitungan yang lebih akurat dan lebih teliti.
5.    Mengatasi sumber sebab ketidakhadiran harus dilihat dari setiap segi, yaitu segi dari murid sendiri, orang tua, sekolah, dan masyarakat.
Kerjasama dan pendekatan yang manusiawi akan dapat mengurangi ketidak hadiran di sekolah. Seorang administrator atau pengurus dapat menciptakan sebuah suasana sekolah yang dapat membuat seseorang siswa merasa nyaman. Sehingga seorang siswa dapat mengambil ilmu atau manfaat dengan adanya sekolah tersebut. Olek karena itu, Dr. P. Ely dalam Sahertian mengatakan para guru dan administrator sebaiknya memilki tender atau kelembutan hati, love atau cinta and care atau perawatan, berlakulah supel tetapi tegas dan berwibawa.
Jadi seorang murid tidak akan merasa takut atau ketidak nyaman dalam belajar. Itulah salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi sebab yang berasal dari segi lingkugan sekolah yaitu melalui seorang guru ataupun administrator.
    Menurut Pers penyebab siswa yang Drop Out ini adalah Teman dan rekan-rekan yang memimpinnya ke arah yang sagat tidak baik. Siswa umumnya mendapatkan kecenderungan ke arah Teman yang memancing mereka menuju arah yang menyenangkan. Misalnya siswa yang kecanduan narkoba dan kegiatan lain yang mendorong mereka untuk drop out. Siswa tidak memahami efek yang merugikan pada kesehatan mereka, karir mereka untuk kedepanya atau kehidupan mereka kedepanya.
Dan masalah yang lain yaitu masalah keuangan, misalnya banyak siswa putus sekolah karena persyaratan tinggi untuk keluarga. Mereka berhenti dan mulai mendapatkan Pendidikan untuk mendukung keluarga mereka. Bahkan jika mereka ingin melanjutkan Pendidikan mereka diwajibkan untuk drop out karena kendala keuangan.
Dan kecanduan alcohol, Alkoholisme telah muncul sebagai masalah besar dalam masyarakat. Banyak remaja yang mencengkram kecanduan ini dan menghancurkan hidup mereka. Siswa mengembangkan cacat emosional dan psikologis karena yang mereka tidak dapat berkonsentrasi pada studi dan dengan demikian mereka drop out dari sekolah.
     Kegagalan, banyak siswa yang gagal lulus mata pelajaran seperti sains dan matematika. Kegagalan adalah terlalu banyak untuk mengasimilasi karena itu mereka berencana untuk drop out daripada menghabiskan satu tahun lagi dalam mempelajari untuk mata pelajaran yang tampaknya sulit. Mereka merasa lebih mudah untuk mencari pekerjaan dan mendapatkan uang.
Penasihat juga sangat berpengaruh bagi siswa karena pada waktu guru dan mentor atau penasehat memberikan perhatian yang tepat untuk siswa mereka. Tetapi ada beberapa siswa yang membutuhkan perhatian pribadi dan jika mereka tidak mendapatkan itu mereka akan cenderung putus sekolah atau Drop Out.
     Pendidikan Burnout atau diluar sekolah juga sangat berpengaruh bagi siswa karena  jadwalnya sulit  sekolah menuntut dan sejumlah besar pekerjaan rumah juga harus dikerjakan. Untuk itu banyak siswa jauh dari keinginan untuk melanjutkan sekolah.


BAB III
PENUTUP
1.    Kesimpulan
Setiap siswa yang pindah dari sekolah dan keluar dari sekolah pasti mempunyai alasan-alasan tertentu. Mutasi bisa juga disebabkan oleh perpindahan tempat, fasilitas sekolah yang kurang memadai dan lain-lain, cara mencegah siswa yang mutasi ini tergantung faktor apa yang membuat dia pindah dari sekolah tersebut dan pihak sekolah harus memberikan izin mutasi harus disertai alasan yang akurat karena setiap siswa yang mutasi sangat berpengaruh kepada siswa selanjutnya. Dan bagi siswa yang mutasi harus menyesuaikan tempat dia berpindah baik itu kelasnya, jurusannya dan sekolahnya karena kalau dia pindah dari sekolah swasta ke sekolah negeri akan mempunyai banyak persoalan dan dari sekolah umum ke sekolah  kejuruan.
Dan yang mengakibatkan siswa Drop Out kebanyakan dari pengaruh lingkungan baik itu teman-temanya, rumah tangga dan lain-lain, cara mengatasi siswa yang Drop Out tergantung guru dan penasehat yang ada disekolah tersebut, penesehat harus bisa mengerti setiap siswa,harus bisa mengasih pengertian yang lebih terhadap siswa, harus dengan lemah lembut, penuh dengan cinta dan perawatan.
2.    Saran
Diharapkan kepada kita sebagai mahasiswa atau generasi muda agar bisa nantinya mengatur siswa-siswa dan memahami setiap masalah siswa agar tidak terjadi Mutasi dan Drop Out.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar