Sabtu, 04 Januari 2014

manajemen lembaga pendidikan islam

 BAB I
PENDAHULUAN

1.    Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan nasional secara bertahap, terencana dan terukur sesuai amanat Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, BAB XVI Bagian Kedua Pasal 60 tentang Akreditasi, Pemerintah melakukan akreditasi untuk menilai kelayakan program atau satuan pendidikan, begitu juga dengan Badan Akreditasi Nasional Prguruan Tinggi ( BAN-PT). Berkaitan dengan hal tersebut, Pemerintah telah menetapkan Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M), dengan Peraturan Mendiknas Nomor 29 Tahun 2005. BAN-S/M adalah badan evaluasi mandiri yang menetapkan kelayakan program atau satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah jalur formal dengan mengacu pada standar nasional pendidikan. BAN-S/M bertugas merumuskan kebijakan operasional, melakukan sosialisasi kebijakan dan melaksanakan akreditasi sekolah/madrasah. Dalam melaksanakan akreditasi sekolah/ madrasah, BAN-S/M dibantu oleh Badan Akreditasi Provinsi Sekolah/Madrasah (BAP-S/M) yang dibentuk oleh Gubernur, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Begitu juga dengan BAN-PT sesuai dengan UU no 22/1961/UUSPN No 2/1989 dan diperjelas dalam UU-Sisdiknas No 20/2003.
 Tujuan yang ingin dicapai dari reformasi layanan akreditasi sekolah/madrasah baik perguruan tinggi ialah memberikan kemudahan kepada pemangku kepentingan dalam mendapatkan layanan akreditasi. Untuk mencapai layanan perlu upaya untuk mengevaluasi dan menganalisis proses awal sistem akreditasi sekolah/madrasah/PT. Semua capaian dapat diwujudkan dalam analisis sistem akreditasi sekolah/madrasah/PT. Jadi dalam makalah ini kami akan membahas tentang akreditasi satuan pendidikan dan berbagi ketentuan-ketentuan didalamnya.
2.    Rumusan Masalah
a.    Jelaskan Konsep dasar  Akreditasi Satuan Pendidikan
b.    Jelaskan Akreditasi perguruan tinggi
3.    Tujuan
a.    Mengetahui konsep dasar akreditasi satuan pendidikan
b.    Mengetahui Akreditasi Perguruan Tinggi

BAB II
PEMBAHASAN

1.    Konsep Dasar Akreditasi Satuan Pendidikan
Pendidikan berasal dari kata didik dengan memberinya awalan pe dan akhiran an yang artinya perbuatan, sedangkan dalam bahasa arab istilah ini sering disebut dengan tarbiyah yang berarti pendidikan. Jadi istilah pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan segaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa.
 Sistem Pendidikan Nasional adalah sebagai organisasi yang harus bersifat dinamis, fleksibel, sehingga dapat menyerap perubahan-perubahan yang cepat diantaranya perkembangan ilmu dan teknologiperubahan masyarakat menuju kepada masyarakat yang demokratis dan menghormati hak-hak asasi manusia.
Akreditasi sekolah/akreditas satuan pendidikan adalah kegiatan penilaian yang dilakukan oleh pemerintah atau yang berwenang untuk menentukan kelayakan program atau satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan non-formal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan berdasarkan UU No 22 tahun 1961. sebagai bentuk akuntabilitas publik yang dilakukan secara objektif, adil, transparan, dan komprehensif dengan menggunakan instrumen dan kriteria yang mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan, yang hasilnya berupa tiga tingkatan status yaitu terdaftar, diakui dan disamakan
Akreditasi Berdasarkan UU RI N0. 20/2003 Pasal 60 ayat (1) dan (3), adalah kegiatan  yang dilakukan untuk menentukan kelayakan program satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan non formal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan berdasarkan kriteria yang bersifat terbuka. Kriteria tersebut sebagaimana Pasal 35 ayat (1), standar pendidikan nasional terdiri atas standar isi, stándar proses, stándar kompetensi lulusan, stándar tenaga kependidikan, stándar sarana dan prasarana, stándar pengelolaan, stándar pembiayaan, dan stándar penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. Yang menjadi alasan kebijakan akreditasi sekolah di Indonesia adalah bahwa setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan yang bermutu, maka setiap satuan/program pendidikan harus memenuhi standar yang dilakukan melalui kegiatan akreditasi terhadap kelayakan setiap satuan/program pendidikan.
Jadi akreditas pada satuan pendidikan adalah penilaian yang diberikan pemerintah atas kelayakanya sebagai satuan pendidikan yang telah memenuhi kriteria yang dikeluarkan sistem pendidikan nasional yang  mana pendidikan itu adalah proses memanusiakan manusia oleh manusia yang telah memanusia. Adapun dasar hukum dilakukanya akreditasi pada suatu sekolah berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 60, Peraturana Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Pasal 86 & 87. Dengan tujuan akreditas menentukan tingkat kelayakan suatu sekolah dalam menyelenggarakan layanan pendidikan dan memperoleh gambaran tentang kinerja sekolah.
 Sedangkan Fungsi dilakukanya akreditasi adalah :
a.    Untuk pengetahuan, yakni dalam rangka mengetahui bagaimana kelayakan & kinerja sekolah dilihat dari berbagai unsur yang terkait, mengacu kepada kualitas yang dikembangkan berdasarkan indikator-indikator sekolah
b.    untuk akuntabilitas, yakni agar sekolah dapat mempertanggungjawabkan apakah layanan yang diberikan memenuhi harapan atau keinginan masyarakat
c.    Untuk kepentingan pengembangan, yakni agar sekolah dapat melakukan peningkatan kualitas atau pengembangan berdasarkan masukan dari hasil akreditasi 
Adapun prinsip-prinsip dari akreditasi  satuan pendidikan adalah :
1.    Objektif, yaitu informasi tentang kelayakan dan kinerja sekolah,
2.    efektif, yaitu memberikan informasi yang dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan.
3.    komprehensif, yaitu yang meliputi berbagai aspek dan menyeluruh
4.    Memandirikan, yaitu sekolah dapat berupaya meningkatkan mutu dengan bercermin pada evaluasi diri
5.    Keharusan (mandatori), yaitu akreditasi yang dilakukan untuk setiap sekolah sesuai dengan kesiapan sekolah
Adapun cangkupan akreditas terdiri dari a. Lembaga satuan pendidikan (TK, SD, SMP, SMA). b. Program Kejuruan/kekhususan (SDLB, SMPLB, SMALB, SMK). Sedangkan komponen penilaian akreditas sekolah yaitu : kurikulum dan proses belajar mengajar, administrasi dan manajemen sekolah, organisasi dan kelembagaan sekolah, sarana prasarana, ketenagaan, pembiayaan, peserta didik, peranserta masyarakat dan lingkungan dan kultur sekolah. Masing-masing komponen dijabarkan ke dalam beberapa aspek, dari masing aspek dijabarkan lagi kedalam indikator. Berdasarkan indikator dibuat item-item yang tersusun dalam Instrumen Evaluasi Diri dan Instrumen Visitasi. Sedangkan prosedur dari akreditasi satuan pendidikan adalah pengajuan permohonan akreditasi dari sekolah, evaluasi diri oleh sekolah, pengolahan hasil evaluasi diri, visitasi oleh asesor, penetapan hasil akreditas, penerbitan sertifikat dan laporan akreditasi
Dalam mempersiapkan akreditasi, sekolah melakukan langkah-langkah sebagai berikut : Sekolah mengajukan permohonan akreditasi kepada Badan Akreditasi Propinsi (BAP)-S/M untuk SLB, SMA, SMK dan SMP atau kepada Unit Pelaksana Akreditasi (UPA) Kabupaten/Kota untuk TK dan SD Pengajuan akreditasi yang dilakukan oleh sekolah harus mendapat persetujuan atau rekomendasi dari Dinas Pendidikan dan Setelah menerima instrumen evaluasi diri, sekolah perlu memahami bagaimana menggunakan instrumen dan melaksanakan evaluasi diri.  Adapun Persyaratan Sekolah agar Dapat Mengikuti Akreditasi adalah Memiliki surat keputusan kelembagaan, Memiliki siswa pada semua tingkatan,  Memiliki sarana dan prasarana pendidikan, Memiliki tenaga kependidikan, Melaksanakan kurikulum nasional, Telah menamatkan siswa, Rumusan visi, misi dan tujuan. Semua aspek persyaratan ini dikendalikan oleh sistem manajemen yang dianutnya oleh karena itu sangat penting manajemen dalam lembaga kependidikan. 
Pelaksana akreditasi sekolah terdiri dari BAN-S/M, BAP-S/M, UPA Kabupaten/Kota. BAN-S/M merupaka badan non struktural yang secara teknis bersifat independen dan profesional yang terdiri atas unsur-unsur masyarakat, organisasi penyelenggara pendidikan, perguruan tinggi, dan organisasi yang relevan yang memiliki kewenangan untuk menetapkan kebijakan, standar, sistem,dan perangkat akreditasi secara nasional. BAP-S/M berkewenangan untuk melaksanakan kegiatan akreditasi SMP, SMA, SMK dan SLB. UPA Kabupaten/Kota berkewenangan melaksanakan akreditasi untuk TK dan SD.
Hasil akreditasi berupa  (a) Sertifikat Akreditasi Sekolah yaitu yang menyatakan pengakuan dan penghargaan kepada sekolah atas kelayakanya mencapai komponen-komponen yang ditetapkan BAN-S/M. dan (b) Profil Sekolah, kekuatan dan kelemahan, dan rekomendasi. Masa berlaku akreditasi selama 4 tahun, Permohonan Akreditasi Ulang 6 bulan sebelum masa berlaku habis, Akreditasi Ulang untuk perbaikan diajukan sekurang-kurangnya 2 tahun sejak ditetapkan.
2.    Badan Akreditasi Pada Perguruan Tinggi
Badan Akreditasi satuan pendidikan pada perguruan tinggi atau disebut BAN-PT adalah badan yang mengimplementasikan kebijakan akreditasi dan sekaligus sebagai pelaksana penjaminan mutu eksternal dan akreditasi perguruan tinggi. Berdirinya BAN-PT sesuai dengan ketentuan UUSPN No 2/1989 dan PP No 30/1990 pasal 45. Dengan adanya BAN-PT  maka segala peraturan, prosedur, standar mutu, kriteria penilaian dan tata laksananya memperlakukan sama dan tidak membedakan PTS dengan PTN. Pada Peraturan Propenas (Program Pembangunan Nasional) 1999-2004 menegaskan tentang perlunya meningkatkan manajemen, meningkatkan kerja sama perguruan tinggi dengan masyarakat, meningkatkan mutu sistem akreditasi, meningkatkan kemampuan evaluais diri untuk perbaikan mutu.
Struktur Organisasi BAN-PT secara eksternal terkait dengan dua institut yaitu Mendiknas dan Ditjen Dikti, Mendiknas memiliki kedudukan sebagai subra struktur BAN-PT dengan kewenangan untuk membentuk, mengatur dan mengubah organisasi BAN-PT, tapi masih sejajar dengan Ditjen Dikti, dan sebagai organisasi mandiri, BAN-PT menyusun sendiri struktur internal maupun tata cara  organisasinya. 
Jadi akreditasi satuan pendidikan baik sekolah/ madrasah (BAN-S/M) atau perguruan tinggi(BAN-PT) diatur dengan UU No 22 tahun 1961 yang kemudian disederhanakan dengan UU No 20 tahun 2003 yang dikeluarkan Mendiknas dengan segala aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan tentang akreditas satuan pendidikan

BAB III
PENUTUP

1.    Kesimpulan
     Akreditasi sekolah/akreditas satuan pendidikan adalah kegiatan penilaian yang dilakukan oleh pemerintah atau yang berwenang untuk menentukan kelayakan program atau satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan non-formal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan berdasarkan UU No 22 tahun 1961yang kemudian disederhanakan dengan UU No 20 tahun 2003 dengan ketentuan-ketentuan tertentu yang harus dipenuhi agar suatu lembaga sekolah atau perguruan tinggi bisa diakreditasi.
2.    Saran
Kita sebagai penerus masa depan terutama sebagai calon-calon pemimpin yang bernaung didunia pendidikan yang diharapkan nantinya bisa melanjutkan pendidikan dari apa yang telah ada sekarang dan membuatnya semakin maju sebagaimana negara maju, karena satu faktor dari negara maju adalah pada dunia pendidikan. Kita harus bisa membuat lembaga sekolah lebih bermutu lagi bagi yang sudah terakreditas dan bisa membuat sekolah yang belum terakreditas menjadi terakreditas dengan menerapkan ketentuan-ketentuan yang telah dikeluarkan oleh Mendiknas tentang bagaimana suatu lembaga sekolah itu agar bisa teragreditasi atau bisa dikatakan bermutu dan bisa mendapatkan penghargaan yang layak yang memiliki dukungan dari masyarakat, dan membuat masyarakat puas atas apa yang diberikan lembaga pendidikan tersebut.




DAFTAR PUSTAKA
Pamungkas Delta.2004. Ensiklopedi Nasional Indonesia, Gramedia : Bekasi.
Peraturan Pemerintah. 2006. Kebijakan dan Pedoman Akreditas Sekolah/Madrasah, Gramedia : Jakarta.
Yamin Martinis. dkk. 2010. Standarisasi Kinerja Guru,Cita Pustaka : Jambi.
Machbulloh Deden. 2011. Manajemen Mutu Pendidikan Islam, Raja Grafindo : Jambi.
Salminawati. 2011. Filsafat Pendidikan Islam, Cita Pustaka : Medan.
Siahaan Amiruddin.Wahyuli Lius Zen.dkk. 2013. Administrasi Satuan Pendidikan, Perdana Publhising : Medan.
Saha Ghafur Hanief.2008. Manajemen Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi di Indonesia, Bumi Aksara : Depok.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/03/akreditasi-sekolah/di didownload Tgl
21/09/2013.
http://jakarta.bapsm-dki.or.id/berita/read/pengertian-akreditasi-sekolah-madrasah didownload Tgl 21/09/2013.



ujian praktikum komputer

BAB I
PENDAHULUAN

1.    Latar Belakang
Manajemen merupakan proses mencapai sesuatu melalui kerja sama dengan orang lain, yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Manajemen adalah proses pemakaian sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran yang ditentukan. Setiap Negara di dunia memiliki ilmu manajemen, tapi ada juga Negara yang mengatakan manajemen adalah administrasi.  Setiap lembaga mempunyai manajemen baik itu perkantoran, perusahaan, sekolah dan lain-lain. Manajemen itu terdiri dari beberapa bagian seperti manajemen humas, manajemen kesiswaan, manajemen organisasi, manajemen kurikulum dan lain-lain.
Kurikulum adalah suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancangkan secara sistemik atas dasar norma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Isi Kurikulum cenderung berubah dan berkembang karena dari masa kemasa cenderung disempurnakan untuk mencapai kemajuan dalam proses pembelajaran agar dapat berjalan dengan baik dan efisien. Kurikulum dalam pendidikan sangat berarti, karena tujuan tidak akan tercapai tanpa keterlibatan kurikulum pendidikan. Kurikulum merupakan salah satu dari komponen pokok pendidikan, dan kurikulum merupakan sistem yang mempunyai komponen-komponen tertentu. Komponen kurikulum tersebut paling tidak mencakup tujuan, struktur program, strategi pelaksanaan yang mencakup sistem penyajian pelajaran, penilaian hasil belajar, bimbingan-penyuluhan, administrasi, dan supervise pendidikan. Oleh karena itu dalam makalah ini kami akan membahas tentang manajemen kurikulum pendidikan islam





2.    Rumusan Maslah
a.    Jelaskan konsep kurikulum pendidikan islam ?
b.    Jelaskan Pengembangan Kurikulum pendidikan Islam ?
c.    Jelaskan prinsip dan pendekatan pengembangan kurikulum islam ?

3.    Tujuan
a.    Mengetahui konsep kurikulum pendidikan islam
b.    Mengetahui pengembangan kurikulum pendidikan islam
c.    Mengetahui prinsip dan pendekatan pengembangan kurikulum islam




BAB II
PEMBAHASAN

1.    Konsep  Kurikulum Pendidikan Islam
Manajemen adalah proses mencapai sesuatu melalui kerja sama dengan orang lain yang terdiri dari Perencanaan, Pengorganisasian, menggerakkan, dan mengawasi. Menurut Mondy dan Premeaux manajemen adalah proses memperoleh suatu tindakan melalui usaha orang lain. 
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Menurut Saylor, Alexander, dan Lewis Kurikulum merupakan segala upaya sekolah untuk memengaruhi siswa untuk dapat belajar baik diruangan kelas maupun diluar sekolah. Sedangkan menurut Harold .B. Alberty Kurikulum adalah semua kegiatan yang diberikan kepada siswa dibawah tanggung jawab sekolah.
Pengertian kurikulum menurut Othanel Smith sejumlah pengalaman yang secara prensial dapat diberikan kepada anak dan pemuda agar mereka dapat berpikir dan berbuat sesuai dengan masyarakatnya. Sedangkan menurut William Ragan kurikulum adalah seluruh program dan kehidupan dalam sekolah yaitu segala pengalaman anak dibawah tanggung jawab sekolah tidak hanya meliputi bahan pelajaran tetapi hubungan sosial antara guru dengan murid, metode mengajar dan cara mengevaluasi. Sedangkan menurut Edward Krug dia mengatakan kurikulum sebagai cara-cara dan usaha untuk mencapai tujuan persekolahan.
 Sedangkan menurut UU no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 1 butir 19 kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang dugunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 
Jadi dari pengertian-pengertian para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa kurikulum dapat dilihat sebagai produk yaitu hasil karya para pengembang kurikulum, kurikulum sebagai program yaitu alat yang dilakukan sekolah untuk mencapai tujuan, kurikulum dapat dipandang sebagai  hal-hal yang diharapkan akan dipelajari siswa yakni pengetahuan, sikap, keterampilan tertentu, kurikulum sebagai pengalaman siswa yaitu apa yand diwujudkan pada diri anak berbeda dengan dengan apa yang diharapkan menurut rencana. 
Manajemen kurikulum adalah sebagai suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komperehenshif, sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum. Dalam pelaksanaanya manajemen kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan konteks manajemen berbasis sekolah (MBS) dan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Oleh karena itu otonomi yang diberikan kepada lembaga pendidikan atau sekolah dalam mengelola kurikulum secara mandiri dengan memprioditaskan kebutuhan dan ketercapaian sasaran dalam visi dan misi lembaga pendidikan.
 Kemudian pendidikan Islam, pada umumnya mengacu pada  Al-tarbiyah, Al-ta’dib, dan Al-ta’lim. Dari ketiga istilah ini yang populernya adalah Al-tarbiyah. Penggunaan istilah Al-tarbiyah berasal dari kata rabb, yang berarti tumbuh, berkembang, memelihara, merawat, mengatur, dan menjaga. Dari pengertian tersebut pengertian pendidikan islam yang terkandung dalam istilah al-tarbiyah terdiri atas empat unsur pendekatan yaitu : (1) Memelihara dan menjaga fitrah anak didik menjelang dewasa, (2) Mengembangkan seluruh potensi menuju kesempurnaan, (3) Mengarahkan seluruh fitrah menuju kesempurnaan, dan (4) Melaksanakan pendidikan secara beertahap.
Dari beberapa pengertian pengertian tersebut dapat disimpulkan pendidikan Islam adalah rangkaian proses transformasi dan internalisasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai pada anak didik melalui pertumbuhan dan pengembangan potensi fitrahnya, baik spiritual, intelektual, maupun fisiknya guna keselarasan dan kesempurnaan hidup dalam segala aspeknya sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam. 

Jadi Konsep Kurikulum Pendidikan Islam adalah perencanaan kegiatan yang mencakup berbagai rencana kegiatan peserta didik yang terperinci berupa bentuk-bentuk pendidikan, sasaran-sasaran strategi belajar mengajar, pengaturan-pengaturan program, dan hal-hal yang mencakup pada kegiatan yang bertujuan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, sesuai dengan nilai-nilai ajaran yang dipimpin oleh seorang menejer dan saling bekerja sama dengan rekan-rekanya dalam bentuk organisasi yang kuat agar tercapai visi dan misi sekolah.
 Adapun Dasar dari kurikulum pendidikan islam adalah :
1.    Asas Agama yaitu seluruh sistem pendidikan Islam kurikulumnya harus berdasarkan atau berlandaskan pada ajaran Islam yang meliputi aqidah, ibadah, muamalat dan hubungan-hubungan yang berlaku didalam masyarakat dan bersumber pada Al qur’an dan sunnah.
2.    Asas Falsafah yaitu susunan kurikulum pendidikan Islam mengandung suatu kebenaran, terutama dari sisi nilai-nilai sebagai pandangan hidup yang diyakini kebenarannya.
3.     Asas Psikolog yaitu bahwa kurikulum pendidikan Islam hendaknya disusun dengan mempertimbangkan tahapan-tahapan peertumbuhan dan perkembangan yang dilalui anak didik.
4.    Asas Sosial yaitu Pembentukan kurikulum pendidikan Islam harus mengacu kearah realisasi individu dalam masyarakat.
5.    Asas Organisasi  yaitu mengenai bentuk penyajian bahan pelajaran yang menjadikan kurikulum merupakan mata pelajaran yang terpisah-pisah.
Jadi kelima dasar tersebut tidak bisa berdiri sendiri, harus merupakan satu kesatuan yang utuh sehingga dapat membentuk kurikulum pendidikan Islam yang terpadu, yaitu kurikulum yang relevan dengan kebutuhan pengembangan anak didik dalam unsur ketauhidan, keagamaan, pengembangan potensinya sebagai khalifah, dan pengembangannya dalam kehidupan sosial.

Yang mana secara umum tujuan dari pendidikan adalah dijabarkan dari falsafah bangsa yaitu Pancasila yang bertujuan meningkatkan kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras,tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas, dan terampil serta sehat jasmani dan rohani.
2.    Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam
Pengembangan kurikulum adalah sebuah proses yang merencanakan, menghasilkan suatu alat yang lebih baik dengan didasarkan pada hasil penilaian terhadap kurikulum yang telah berlaku, sehingga dapat memberikan kondisi belajar mengajar yang baik. Dengan kata lain pengembangan kurikulum adalah kegiatan untuk menghasilkan kurikulum baru melalui langkah-langkah penyusunan kurikulum atas dasar hasil penilaian yang dilakukan selama periode waktu tertentu. Adapun hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan kurikulum pendidikan islam yaitu isi kurikulum harus mencakup
1.    Materi yang tersusun tidak menyalahi fitrah manusia.
2.    Adanya relevansi dengan tujuan pendidikan Islam, yaitu sebagai upaya mendekatkan diri dan ibadah kepada Allah Swt, dengan penuh ketakwaan dan keikhlasan.
3.    Disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan usia peserta didik.
4.    Perlunya membawa peserta didik kepada obyek empiris, praktek langsung, dan memiliki fungsi pragmatis, sehingga mempunyai keterampilan-keterampilan yang ril.
5.    Penyusunan kurikulum bersifat integral, terorganisasi, dan terlepas dari segala kontradiksi antara materi satu dengan materi lainnya.
6.    Materi yang disusun mempunya relevansi dengan masalah-masalah yang mutakhir, yang sedang dibicarakan, dan relevan dengan tujuan Negara setempat.
7.    Adanya metode yang mampu menghantar tercapainya materi pelajaran dengan memerhatikan perbedaan masing-masing individu.
8.    Materi yang disusun mempunyai relevansi dengan tingkat perkembangan peserta didik.
9.    Memperhatikan aspek-aspek social, misalnya dakwah Islamiyah
10.    Materi yang disusun mempunyai pengaruh positif terhadap jiwa peserta didik, sehingga menjadikan kesempurnaan jiwanya
11.    Memperhatikan kepuasan pembawaan fitrah, seperti memberikan waktu istirahat dan refresing untuk menikmati suatu kesenian
Kalau secara umum dalam pengembangan kurikulum Fine dan Crunkitton menyatakan ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam menyususuun isi kurikulum yaitu :
1.    Waktu dan biaya yang tersedia
2.    Tekanan internal dan eksternal
3.    Persyaratan tentang isi kurikulum dari pusat maupun daerah
4.    Tingkat dari isi kurikulum yang akan disajikan

3.    Prinsip dan Pendekatan Pengembangan Kurikulum Pendidikan islam
Dalam pengembangan kurikulum, tidak hanya melibatkan orang yang terkait langsung dengan dunia pendidikan saja, namun di dalamnya melibatkan banyak orang, seperti: pengusaha, orang tua peserta didik, serta unsur – unsur masyarakat lainnya yang merasa berkepentingan dengan pendidikan. Selain itu harus diperhatikan prinsip dan melakukan pendekatan agar penerapan kurikulum dapat mencapai sebuah tujuan seperti yang di harapkan. Dan Adapun prinsip dan pendekatan tersebut adalah :
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (1997) prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dibagi ke dalam dua kelompok :
1.     prinsip - prinsip umum : relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan efektivitas
2.    prinsip-prinsip khusus : prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian.



Adapun Prinsip – prinsip yang biasa digunakan dalam suatu pengembangan kurikulum. Menurut Sudirman S. Adalah :
1.    Prinsip Berorientasi pada Tujuan, yang mana Tujuan kurikulum harus mengandung aspek-aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai sebagaimana tujuan pendidikan Nasional yang berdasarkan pancasila.
2.     Prinsip Relevansi, Pengembangan kurikulum yang meliputi tujuan, isi, dan system penyampaiannya harus sesuai dengan kebutuhan dan keadaan masyarakat, tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa, serta serasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3.     Prinsip Efektivitas, dikaitkan dengan efektifitas guru mengajar dan efektifitas para murid belajar. Implikasi prinsip ini dalam pengembangan kurikulum ialah mengusahakan agar setiap kegiatan kurikuler membuahkan hasil tanpa ada kegiatan yang mubazir dan terbuang percuma.
4.    Prinsip Efisiensi, Implikasi prinsip ini mengusahakan agar kegiatan kurikuler mendayagunakan waktu, tenaga, biaya, dan sumber – sumber lain secara cermat dan tepat sehingga hasil kegiatan kurikuler itu mewadahi dan memenuhi harapan
5.     Prinsip Fleksibilitas, Kurikulum yang  mudah disesuaikan, diubah, dilengkapi, atau dikurangi berdasarkan tuntutan dan ekosistem dan kemampuan setempat, jadi tidak statis atau kaku. maka yang dilaksanakan adalah program pendidikan keterampilan industri.
6.     Prinsip Integritas, Implikasi prinsip ini mengusahakan agar pendidikan dalam suatu kurikulum menghasilkan manusia seutunya walaupn kegiatan kurikulernya terjabar dalam komponen kurikulum.
7.    Prinsip sinkronisasi, Implikasi prinsip ini mengusahakan agar seluruh kegiatan kurikuler seirama, searah dan satu tujuan. Jangan sampai terjadi suatu kegiatan kurikuler menghambat, berlawanan atau mematikan kegiatan – kegiatan lainnya.
8.    Prinsip berkesinambungan, Kurikulum disusun secara berkesinambungan, artinya bagian-bagian, aspek - aspek, materi, dan bahan kajian disusun secara berurutan, tidak terlepas-lepas, melainkan satu sama lain memiliki hubungan fungsional yang bermakna, sesuai dengan jenjang pendidikan, struktur dalam satuan pendidikan, tingkat perkembangan siswa sehingga mempermudah guru dan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran.
9.    Prinsip Objetifitas, Implikasi prinsip ini mengusahakan agar semua kegiatan kurikuler dilakukan dengan kegiatan catatan kebenaran ilmiah dengan menyampaikan pengaruh pengaruh emosional dan irasional.
10.     Prinsip Demokrasi, Implikasi prinsip ini ialah mengusahakan agar dalam penyelenggaraan pendidikan dikelola dan dilaksanakan secara demokrasi.
Adapaun pendekatan –pendekatan yang harus dilakukan dalam pengembangan kurikulum islam adalah
1.    Pendekatan bidang studi (pendekatan subjek atau disiplin ilmu), Pendekatan ini menggunakan bidang studi atau mata pelajaran sebagai dasar organisasi kurikulum misalnya matematika, sains, sejarah IPS, IPA, dan sebagainya, dan yang diutamakan dalam pendekatan ini ialah penguasaan bahan dan proses dalam disiplin ilmu tertentu. Tipe organisasi ini sesuai dengan falsafah.
2.        Pendekatan Interdisipliner, yang terdiri dari
a.    Pendekatan Broad-field, Pendekatan ini berusaha mengintegrasikan beberapa  mata pelajaran yang saling berkaitan agar siswa memahami ilmu pengetahuan tidak berada dalam vakum, misalnya antara perang vietnam dan korea dengan kebangkitan ekonomi jepang dan lain-lain.
b.    Pendekatan Kurikulum Inti(core curriculum), kurikulum diberikan berdasarkan suatu masalah sosial atau personal. Untuk memecahkan masalah itu digunakan bahan dari berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan masalah itu.
c.     Pendekatan Kurikulum Inti di Perguruan Tinggi, yaitu pengetahuan inti yang pokok yang diambil dari semua disiplin ilmu yang dianggap esensial mengenai kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang dianggap layak dimiliki oleh tiap orang terdidik dan terpelajar.
d.    Pendekatan Kurikulum Fusi, yaitu menyatukan dua atau lebih disiplin tradisional menjadi studi baru misalnya: geografi + botani + arkeologi menjadi earth sciences.


3.     Pendekatan Rekonstruksionisme, yaitu memfokuskan kurikulum pada masalah-masalah penting yang dihadapi dalam masyarakat ,seperti polusi, ledakan penduduk dan lain-lain. Dalam pendekatan ini ada dua kelompok yang berbeda pandanganya dengan kurikulum yaitu :
a.    rekonstruksionisme konservatif yaitu menginginkan agar pendidikan ditujukan pada peningkatan mutu kehidupan individu maupun masyarakat dengan mencari penyelesaian masalah yang paling mendesak dihadapi masyarat. Peranan guru ialah sebagai orang yang menganjurkan perubahan mendorong siswa menjadi partisipan aktif dalam masyarakat.
b.     Rekonstruksionisme Radikal. Yaitu menganjurkan agar pendidik formal maupun non-formal mengabdikan diri demi tercapainya orde sosial baru berdasarkan pembagian kekuasaan dan kekayaan yang lebih adil dan merata.
4.    Pendekatan Humanistik, Kurikulum ini berpusat pada siswa, dan mengutamakan perkembangan efektif siswa sebagai bagian integral dari proses belajar. Para pendidik humanistic yakin bahwa kesejahteraan mental dan emosional siswa harus dipandang sentral dalam kurikulum, agar belajar itu memberi hasil maksimal.Pendekatan ini didasarkan atas
a.    Siswa akan lebih giat belajar dan bekerja bila harga dirinya dikembangkan sepenuhnya.
b.    Siswa yang diturut-sertakan dalam perencanaan dan pelaksanaan pelajaran akan merasa bertanggung jawab atas keberhasilannya.
c.     Hasil belajar akan meningkat dalam suasana belajar yang diliputi oleh rasa saling mempercayai, saling membantu, dan bebas dari ketegangan yang berlebihan.
d.     Guru yang berperan sebagai fasilitator belajar memberi tanggung jawab kepada siswa atas kegiatan belajarnya.
e.    Kepedulian siswa akan pelajaran memegang peranan penting dalam penguasaan bahan pelajaran itu.
f.    Evaluasi diri bagian penting dalam proses belajar yang memupuk rasa harga diri.


5.    Pendekatan Accountability yaitu pertanggung jawaban lembaga pendidikan tentang pelaksanaan tugasnya kepada masyarakat,  Accountability yang sistimatis yang pertama kalinya diperkenalkan Frederick Taylor dalam bidang industri yang tekenal dengan“scientific management” atau manajemen ilmiah, menetapkan tugas-tugas spesifik yang harus diselesaikan pekerja dalam waktu tertentu.
6.    Pendekatan Pembangunan Nasional, Pendekatan ini mengandung tiga unsur yaitu
a.    Pendekatan kewarganegaraan, Dalam masyarakat demokratis, warga negara dapat dimasukkan dalam tiga kategori yaitu apatis,pasif,aktif. Pendidikan sebagai alat pembangunan nasional, dengan tujuan mempersiapkan tenaga kerja yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan
b.    Pendidikan keterampilan praktis bagi kehidupan sehari-hari, Keterampilan yang diperlukan bagi kehidupan sehari- hari dapat dibagi dalam beberapa kategori yang tidak hanya bercorak keterampilan akan tetapi juga mengandung aspek pengetahuan dan sikap, yaitu:
a.     Keterampilan untuk mencari nafkah dalam rangka sistim ekonomi suatu negara.
b.    Keterampilan untuk mengembangkan masyarakat.
c.     Keterampilan untuk menyumbang kepada kesejahteraan umum.
d.    Keterampilan sebagai warganegara yang baik
Jadi dari prinsip dan pendekatan pengembangan kurikulum tersebut dalam dunia pendidikan islam harus bercirikan islam yaitu dengan tujuan membuat manusia menjadi manusia sempurna dimata Tuhan atau menciptakan manusia yang terampil mengabdi kepada allah secara sempurna.

BAB III
PENUTUP

1.    Kesimpulan
Manajemen kurikulum adalah sebagai suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komperehenshif, sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum. Dalam pelaksanaanya manajemen kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan konteks manajemen berbasis sekolah (MBS) dan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Oleh karena itu otonomi yang diberikan kepada lembaga pendidikan atau sekolah dalam mengelola kurikulum secara mandiri dengan memprioditaskan kebutuhan dan ketercapaian sasaran dalam visi dan misi lembaga pendidikan
Konsep Kurikulum Pendidikan Islam adalah perencanaan kegiatan yang mencakup berbagai rencana kegiatan peserta didik yang terperinci berupa bentuk-bentuk pendidikan, sasaran-sasaran strategi belajar mengajar, pengaturan-pengaturan program, dan hal-hal yang mencakup pada kegiatan yang bertujuan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, sesuai dengan nilai-nilai ajaran yang dipimpin oleh seorang menejer dan saling bekerja sama dengan rekan-rekanya dalam bentuk organisasi yang kuat agar tercapai visi dan misi sekolah. Adapun prinsip dari pengembangan kurikulum islam adalah berorientasi pada tujuan,relevansi, efektivitas,efesiensi,fleksibilitas,interiritas, sinkronisasi, berkesinambungan, objetifitas, dan demokrasi. Sedangkan Pendekatan dalam pengembangan kurikulum pendidikan islam adalah dalam bidang studi, interdisipliner, renonstruksionisme, humaristik,accountability dan pembangunan nasional
2.    Saran
Dalam  kurikulum pendidikan islam ini sebagai penerus masa depan kita harus bisa menerapkan prinsip dan pendekatan-pendekatan dalam pengembangan kurikulum pendidikan islam yang bercirikan islami yang tidak pernah lupa terhadap Tuhan yang maha esa baik itu dalam hal apapun terutama jika kita nantinya bernaung dalam dunia pendidikan yang bercirikan islami, kita harus bisa membawa anak didik kita menjadi lebih maju sesuai perkembangan zaman tetapi dengan tetap menerapkan pendidikan yang islami.

DAFTAR PUSTAKA

Rifa’i Mhd, dkk, Manajemen Organisasi, Medan : Cita Pustaka, 2013.
Nasution,S, asas-asas kurikulum, Jakarta : Bumi Aksara, 2011.
Suparlan, Tanya JawabPengembangan Kurikulum dan Materi Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara,2011.
Syafruddin Nurdin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, Jakarta :  Quantum Teaching, 2005.
Langgulung Hasan, Asas-Asas pendidikan islam,Jakarta :  Pustaka Al Husna Baru,2003.
Rusman, Manajemen Kurikulum,Bandung : Raja Grapindo, 2008.
http://mcdens13.wordpress.com/2012/10/02/konsep-kurikulum-pendidikan-islam/di download tgl 21-09-2013.
http://sukroncandara.blogspot.com/2010/11/prinsip-prinsip-dan-pendekatan.html di download tgl 21-09-2013.




Jumat, 07 Juni 2013

SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA
Pengertian respirasi (pernafasan) adalah proses pengambilan gas oksigen dari lingkungan dan pengeluaran karbondioksida dari dalam tubuh makhluk hidup. Bernafas merupakan salah satu ciri utama makhluk hidup. Proses pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida berlangsung secara difusi. Oksigen akan menuju semua sel dalam semua jaringan melalui alat-alat pernafasan.
Di dalam sel-sel tersebut gas oksigen menuju mitokondria untuk melakukan respirasi seluler. Respirasi seluler adalah proses pemecahan glukosa untuk menghasilkan energi melalui proses glikolisis, siklus krebs dan transport elektron. Reaksi pemecahan glukosa membutuhkan glukosa dan oksigen sehingga mampu menghasilkan energi, air, dan gas karbondioksida.
Sistem respirasi manusia dapat berlangsung berkat keberadaan alat-alat pernafasan. Alat pernafasan manusia terdiri dari rongga hidung, faring, trakea, bronkus, dan paru-paru. Bila salah satu organ pernafasan tidak mampu berfungsi secara normal maka bisa mempengaruhi kerja sistem pernafasan secara umum. Berikut ini penjelasan daftar nama alat pernafasan beserta fungsinya.
1. Rongga Mulut
Di dalam rongga mulut terdapat selaput lendir dan rambut yang berfungsi untuk menahan kontaminasi benda-benda asing, misalnya debu dan kuman, yang ikut masuk ke dalam rongga hidung. Selain itu, rongga mulut manusia juga memiliki konka yang mengandung banyak kapiler darah sehingga dapat menghangatkan udara yang akan masuk ke dalam sistem pernapasan.
2. Pangkal Tenggorokan (Faring)
Faring merupakan pertemuan antara saluran pernafasan (nasofarings) di bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) di bagian belakang. Saluran nafas akan terbuka ketika manusia berbicara, oleh karena itu jika kita makan sambil berbicara mungkinkan makanan masuk ke dalam saluran pernafasan.
Jika makanan masuk ke dalam saluran pernafasan, biasanya saluran pernafasan akan terangsang dan berusaha mengeluarkan makanan tersebut lewat hidung. Bentuknya adalah peristiwa tersedak. Pada bagian belakang farings terdapat laring (tekak). Pada laring terdapat pita suara (pita vocalis). Bila pita suara bergetar karena masuknya udara pada faring, maka akan menimbulkan suara.
3. Batang Tenggorokan (Trakea)
Batang tenggorokan berupa cincin-cincin tulang rawan yang memiliki silia-silia pada dinding di dalamnya. Silia-silia ini berfungsi untuk menyaring benda-benda asing yang ikut masuk ke dalam saluran pernafasan. Sebagian trakea terletak di leher dan sebagian lagi terletak di rongga dada. Batang tenggorokan pada orang dewasa memiliki panjang sekitar 10 cm.
4. Bronkus
Bronkus merupakan percabangan dari trakea. Trakea bercabang lagi menjadi dua, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus hampir sama dengan trakea. Bronkus kanan dan bronkus kiri masing-masing bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus yang merupakan salah satu bagian paru-paru.
5. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada, di bagian bawah berbatasan dengan diafragma, sedangkan di depan dan di samping dibatasi oleh tulang rusuk. Diafragma adalah pembatas antara rongga perut dengan rongga dada. Paru-paru kanan (pulmo dekster) terdiri dari 3 lobus. Sedangkan paru-paru kiri (pulmo sinester) terdiri dari 2 lobus
Paru-paru manusia terbungkus oleh dua selaput, yaitu pleura dalam (pleura visceralis) dan pleura luar (pleura parietalis). Pleura dalam langsung menyelimuti paru-paru, sedangkan pleura luar bersebelahan dengan tulang rusuk. Antara kedua pleura tersebut terdapat rongga tulang rusuk. Antara kedua pleura tersebut terdapat rongga yang berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru.
Paru-paru tersusun atas bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Alveolus adalah kantung udara yang terdapat pada ujung-ujung bronkiolus. Alveolus memiliki selaput tipis dan pada permukaannya banyak terdapat muara kapiler darah, oleh karena itu dapat berlangsung pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida secara difusi.






Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan siswa belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang baik. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan.
Ada beberapa tujuan menggunakan media pembelajaran, diantaranya yaitu :
=> mempermudah proses belajar-mengajar
=> meningkatkan efisiensi belajar-mengajar
=> menjaga relevansi dengan tujuan belajar
=> membantu konsentrasi
Dalam memilih media pembelajaran, perlu disesuaikan dengan kebutuhan, situasi dan kondisi masing-masing. Dengan perkataan lain, media yang terbaik adalah media yang ada. Terserah kepada guru bagaimana ia dapat mengembangkannya secara tepat dilihat dari isi, penjelasan pesan dan karakteristik siswa.
animasi mempunyai peranan yang tersendiri dalam bidang pendidikan khususnya untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran. Berikut merupakan beberapa kepentingan atau kelebihan animasi apabila digunakan dalam bidang pendidikan
 1. Animasi mampu menyampaikan sesuatu konsep yang kompleks secara visual dan dinamik
 2. Animasi digital mampu menarik perhatian pelajar dengan mudah. Animasi mampu menyampaikan suatu pesan dengan lebih baik dibanding penggunaan media yang lain.
 3. Animasi digital juga dapat digunakan untuk membantu menyediakan pembelajaran secara maya
 4. Animasi mampu menawarkan satu media pembelajaran yang lebih menyenangkan. Animasi mampu menarik perhatian, meningkatkan motivasi serta merangsang pemikiran pelajar yang lebih berkesan.
 5. Persembahan secara visual dan dinamik yang disediakan oleh teknologi animasi mampu memudahkan dalam proses penerapan konsep atau pun demonstrasi.
Adapun kelemahan dari media animasi ialah membutuhkan peralatan yang khusus. Materi dan bahan yang ada dalam animasi sulit untuk dirubah jika sewaktu-waktu terdapat kekeliruan atau informasi yang ada di dalamnya sulit untuk ditambahkan.
Dari sekian banyak siswa, masing-masing mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Ada yang berpikir kritis dan kreatif, ada yang menjadi problem solver, ada pula yang diam karena tidak berani menyampaikan pendapat. Dengan keadaan siswa yang sedemikian beragam, maka guru perlu memperbaharui strategi, metode, dan teknik pembelajaran.
Dalam suatu peroses belajar mengajar disekolah media merupakan salah satu faktor pendukung tersampaikannya materi pelajaran. Media sebagai integral sistem pembelajaran, atau dengan kata lain kegiatan pembelajaran tidak akan berlangsung dengan baik tanpa media pembelajaran yang sesuai. Berhasilnya pencapaian indikator dan tujuan pembelajaran IPA tidak lepas dari usaha guru dalam meningkatkan aktivitas, minat dan perhatian siswa dalam belajar. OIeh karena itu selain metode mengajar juga diperlukan adanya media pembelajaran yang tepat agar materi yang disampaikan mudah dipahami dan tidak membosankan.
Dalam mempelajari sistem pernapasan pada manusia dengan menggunakan media animasi,  Animasi yang digunakan pada Sistem pernapasan pada manusia adalah gambar  dan kata (tulisan) bergerak yang ada hubungannya dengan materi yang diberikan ditayangkan yaitu sistem pernapasan pada manusia dalam bentuk slide Microsoft Power Point. Yang bertujuan untuk menarik perhatian siswa dan memperkuat motivasi juga sebagai sarana untuk memberikan atau mempermudah  pemahaman kepada murid atas materi yang akan diberikan.
 Penggunaan media animasi ini di dalam proses pembelajaran langsung yang terdiri atas 5 langkah-langkah (sintaks) pembelajaran yaitu menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa, mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan, membimbing pelatihan, mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik, dan memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan.

IPA

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Istilah Dalam Mempelajari Rangka Tubuh Manusia
Istilah interna dan eksterna digunakan untuk meluikiskan jarak relatif sebuah organ atau struktur terhadap pusat sebuah rongga.Iga iga biasanya mempunyai permukaan internal yaitu yang menhadap kedalam rongga dada dan permukaan eksterna yang kesebelah luar.
Uper  fisial  (permukaan) dan profunda (dalam digunakan untuk menujukkan jarak relatif dari permukaan tubuh). dan istilah superior dan inferior menunjukkan letak relatif tinggi atau rendah,khususnya dalam perbandingan dengan badan , seperti permukaan superior dan inferior dari klavikula (tulang selangka).
Istilah anterior dan posterior  merupakan sinonim dari ventral dan dorsal. Istilah istilah ini hanya digunakan untuk orang dalam keadaan berdiri tegak ‘’posisi anatomi’’. Misalnya arteri tibialis anterior dan posterior terletak didepan dan dibelakang tungkai bawah.Dalam melukiskan  permukaan telapak tangan digunakan istilah palmar dan dorsal, bukan anterior dan posterior. Dan dalam melukiskan permukaan telapak kaki dipakai istilah plantar dan dorsal.
Istilah proximal dan distal dipakai untuk menunjukkan dekat jauhnya, atau jarak dari sebuah titik tertentu.misalnya falanx  proximal lebih dekat kepada pergelangan tangan daripada yang distal,yang letaknya terjauh bila tiga struktur terletak dalam satu garis yang berjalan mulai dari bidang median tubuh kesamping luar, maka ini dilukiskan sebagai letak medialis, intermedialis dan lateralis contoh dari ini dapat dilihat  dalam urutan ketiga tulang kuneiformis dari telapak kaki sesuai dengan ini maka bila tiga struktur terletak dalam sebuah garis yang berjalan dari depan kebelakang (anterior ke posterior) atau dari atas kebawah (superior ke inferior) , hal ini dilukiskan sebagai anterior, medialis dan posterior, sebagaimana terjadi dengan letak ketiga fossae dari tengkorak .dan superior, medialis dan inferior seperti yang terjadi pada letak urutan sendi-sendi radio-ulnaris.
Anatomi sistematik atau pembagian tubuh dalam sistema sistema disusun
 (a) sesuai dengan fungsinya dan
 (b) dibawah istilah yang dipakai untuk menunjukkan ilmu yang mempelajari bagian bagian tertentu .
Osteologi→          ialah ilmu pengetahuan tentang tulang.
Arthrologi→         ialah ilmu pengetahuan tentang sendi.
Miologi→         ialah ilmu pengtahuamn tentang otot.
Spalankhologi→     ialah ilmu pengetahuan tentang organ atau visera (alat dalam)
Neurologi→          ialah ilmu pengetahuan tentang saraf dan struktur saraf
Bila dikelompokkan menurut fungsi , maka susunan umumnya ialah seperti berikut ;
•    Sistema Lokomotorik .Ini mencakup bagian bagian yang bersangkutan dengan gerak tubuh. Sistema kerangka mencakup tulang-tulang, tulang rawan dan membran tertentu. Sistema artikulatorik yang berkenaan dengan sendi, dan sistema otot-otot yang mencakup otot , fasia dan tendon .
•    Sistema pembuluh darah  mencakup sistem sirkulasi dan sistem aliran limfe. Darah merupakan sistem transpor yang utama. Darah dipompa mengitari tubuh olrh jantung, oksigen dibawah dari paru paru dan karbon dioksida dikumpulkan dari jaringan. Makanan disalurkan melalui hati dan kemudian masuk sirkulasi umum. Produk yang tidak diperlukan disalurkan ke ginjal.
•    Sistema pencernaan terdiri atas saluran pencernaan beserta kelenjar dan organ daripadanya. Makanan dipecahkan oleh enzim dalam saluran pencernaan dan diangkut oleh darah ke hati dan akhirnya ke jaringan .
•    Sistema pernafasan  terdiri atas saluran dan organ yang berhubungan dengan pernafasan. Oksigen dari udara diambil dan dimasukkan kedarah,kemudian diangkut kejaringan . Produk yang tidak perlu, karbon dioksida (CO2).diangkut oleh darah dari jaringan tubuh ke paru paru dan dinafaskan keluar udara.
Kelenjar buntu dikelompokkan bersama karena sekresi yang dihasilkan disalurkan langsung kedarah atau organ pemakai . Adakalanya limpa dimasukkan dalam kelompok ini . sebab ia juga tidak mempunyai saluran. Meskipun setahu kita kelenjar ini tidak menghasilkan sekresi. Ia berkenaan dengan pembentukan sel darah merah. .
•    Sistema urogenital mencakup organ sistem urinari dan sistem reproduksi . Hasil buangan dari tubuh , kecuali karbon dioksida, dieksresikan oleh ginjal.
•    Sistem saraf terdiri atas susunan saraf pusat,yang mencakup otak dan sumsum tulang belakang;sistem saraf pariferi atau susunan saraf tepi terdiri atas urat urat saraf yang berasal dari otak dan sumsum belakang,dan sistem saraf otonom. Sistem pusat dan periferi sering dikelompokkan bersaa dan dilukiskan sebagai sistema saraf serebrospinal.Sistem saraf  otonom mencakup saraf simpatik dan parasimpatik.
Pancaindera mencakup perasaan , penciuman , penglihatan dan pendengaran dan juga fungsi raba dari kulit.Melalui organ organ ini individu dapat berjaga jaga terhadap kekuatan luar dan dengan demikian mampu melindungi dirinya sendiri. Seekor anak ayam yang sadar akan bunyi lalu lintas akan lari atau terbang mencari selamat.
•    Sistema ekskretorik ialah istilah yang adakalanya dipakai untuk melukiskan  secara kolektif organ yang berkenaan dengan eksresi.
Sistem Ekskretorik ialah yang adakalanya dipakai untuk melukiskan secara efektif organ yang berkenaan dengan ekskresi dari produk buanagan yang berasal dari tubuh. Dalam organ-organ ini masuk sistem urinari, paru-paru dalam fungsinya mengurangi karbondioksida dan kolon yang mengekspersikan kedalam tinjabahan tertentu yang tidak dapat larut.





B.    Rangka Tubuh Manusia

     Tubuh kita dapat berdiri tegakkarena ditujang oleh rangka. Kerena letak didalam tubuh maka disebut rangka badan (endoskeleton). Pada hewan bebuku-buku , seperti udang, serangga dan kepiting , rangka terletak pada luar tubuh sehingga disebut rangka luar, (eksoskeleton), wujudnya berupa kulit yang mengeras.
Rangka yubuh kita disusun oleh 3 jenis jaringan, yaitu jaringan tulang atas, jaringan tulang rawan, dan jaringan ikat sendi (ligamen). Tilang menyusun rangka kurang lebih berjumlah 206. Jumlah yang pasti ditentukan oleh umur. Rang bayi yang baru lahir dibentuk oleh 250 buah tulang.kemudian dalam perkembangan lebih lanjut ada sejumlah tulang yang tumbuh menjadi satu. Tulang merupakan jaringan yang hidup. Ia dapat tumbuh dan memerlukan makanan. Penyusunannya terdiri dari sel-sel tulang, kulit kapur (kalsium), fosfor, dan zat perekat (collagen).
Pada tulang keras (biasanya disebut tulang saja), terdapat lebih banyak kapur karena itu bersifat keras. Sedangkan tulang rawan, mengandung lebih zat perekat sehingga lebih lentur. Tulang rawan banyak terdapat pad bayi, dalam perkembangan lebih lanjut tulang tersebut akan tumbuh menjadi tulang. Pada orang dewasa, tulang rawan ditemukan pada kuping hidung, daun telinga, dan sambungan antara tulang dada dengan tulang rusuk. Perlu anda ketahui, tulang rawan tidak dilalui oleh pembuluh darah.
Ikat sendi, merupakan suatu jaringan yang kuat tetapi lentur. Fungsinya menghubungkan tulang yang satu dengan yang lain.

C.    SUSUNAN RANGKA MANUSIA
1.    Rangka kepala
Rangaka kepala dapat kita bagi lagi menjadi tulang tengkorak(cranial) yang melindungi otak dan tulang wajah(fasial). Tulang tengkorak tersusun dari 8 tulang yang kuat dan rata dengan sisi berbentuk zig zag. Tulang-tulang yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a.    Tulang dahi (prontal)                    (1 buah)
b.    Tulang ubun-ubun (parietal)                (2 buah)
c.    Tulang tengkorak belakang(occipital)        (1 buah)
d.    Tulang baji (sphensid)                    (2 buah)
e.    Tulang pelipis (temporal)                (2 buah)
Tulang-tulang ini disatukan oleh lapisan jaringan ikat yang disebut jaringan jahi (sutura), yang secara berangsur-angsur berubah menjadi tulang. Daerah tempat bersatunya disebut sendi tetap.
Tulang wajah tersusun dari 14 tulang, yaitu:
a.    Tulang rahang atas(mexilla)                    (2 buah)
b.    Tulang rahang bawah(mandibula)                (2 buah)
c.    Tulang pipi dengan lengkung pipi(zyiapromaties)        (2 buah)
d.    Tulang langit-langit(palatun)                    (2 buah)
e.    Tulang idung (nasal)                        (2 buah)
f.    Tulang air mata(laerimal)                    (2 buah)
g.    Tulang mata bajak                        (1 buah)
h.    Tulang lidah                            (1 buah)
Tulang rahang atas ( maxilla)maupun rahang bawah (mandi bula) ditumbuhi gigi. Dua tulang rahang atas membentuk langit-langit, dasar lubang mata, dan rongga hidung. Tulang rahang bawah, terbagi dua ketika lahir dan menyatu setelah kira-kira satu tahun. Tulang ini merupakan satu-satunya tulang kepala yang dapat bergerak bebas. Gunanya untuk menggigit dan mengunyah makanan. Gerakannya naik turun dan bergeser ke dua sisi.
Perhatikan gambar dibawah ini agar memperoleh gambaran yang lebih jelas:
 



2.    Rangka badan
Rangka badan befungsi sebagai pelindung organ-organ tubuh yang terletak dalam rongga badan, misalnya jantung dan paru. Rangka badan tesusun oleh tulang badan, tulang dada, tulang rusuk, gelang bahu, dan gelang pinggul.
Tulang belakang, merupakan sumbu dari badan dan berhubungan denan tengkorak. Tulang ini sering diebut tulang punggung (vertebral column) atau tulang pendukung pusat tubuh ( spiral column). Jumlah tulang belakang ada 33 yang disebut ruas tulang punggung(vertebra), yang terbagi lag menjadi:
a.    Tulang leher (7 ruas), ruas yang pertama disebut tulang atlas, tiulang ini berbentuk khusus sehingga sesuai untuk perputaran kepala. Tulang yang kedua disebut tulang pemutar.
b.    Tulang punggung(12 ruas), ruas-ruas tilang punggung lebih kecil dan sulit digerakkan. Pada masing-masing ruasnya melekat tulang rusuk.
c.    Tulang ekor(4 ruas), keempat ruas tulang ekor ini juga menyatu membentuk tulang ekor(coccyx).
Masing-masing tulang belakang terbuat dari tulang spons yang berisisumsum tulang merah dan dikelilingi lapisan tulang kompak yang tipis. Tonjolan ruas menghubungkan ruas yang satu dengan ruas yang lainnya dan ditahan ditempatnya oleh otot, tendon dan ligamen. Di antara ruas-ruas tulang belakang terdapat suatu jaringan tulang rawan yang keras dan lentur. 
Keseluruhan tulang belakang melengkung membentuk huruf S. Tulang belakang sangat kuat sehingga dapat menegakkan tubuh dan menopang kepala yang kuat, pada saat sama cukup lentur untuk membungkung dan meliuk.
Perhatikan gambar masing-masing tulang yang kita bahas di atas:


Ruas-ruas tulang belakang (vertebrae) terdiri atas 33 buah ruas tulang yang terbagi menjadi beberapa bagian.
Tiap vertebrae dilindungi oleh lapisan tulang rawan yang disebut diskus intervertebrae. Sementara itu, tulang sakrum maupun tulang ekor telah menyatu sejak embrio. Tulang belakang selain untuk menyangga tengkorak merupakan tempat perlekatan tulang-tulang rusuk yang membentang ke kiri dan ke kanan.
Pada tulang belakang terjadi perlengkungan karena berfungsi sebagai penyangga berat dan memungkinkan manusia melakukan berbagai jenis posisi gerak, tujuh ruas pertama disebut tulang leher. ruas pertama dari tulang leher disebut tulang atlas, dan ruas kedua berupa tulang pemutar atau poros. bentuk dari tulang atlas memungkinkan kepala untuk melakukan gerakan atau goyangan “ya” atau goyangan “tidak
3.    Tulang Dada
Tulang dada, bentuknya pipih agak lebar , panjangnya kira-kira 15 sampai 20 cm, pada bagian bawah agak kecil. Tulang ini berhubungan dengan tulang selangka dan tulang rusuk.



4.    Tulang Rusuk

.               Tulang rusuk berbentuk pipih panjang dan berbentuk sangkar. Jumlahnya 12 pasang. Tulang ini bergabung dengan ruas tulang punggung lalu melengkung keluar dan melingkar ketubuh bagian depan. 
1)    Rangka Anggota Gerak

Tulang angota gerak berupa tulang pipa dan tulang pendek yang berhubungan satu sama lainnya dengan perantaraan persendian. Funsi utamanya untuk bergerak sehingga diberi nama tulang anggota gerak.
    Rangka anggota gerak, dapat kita rinci lagi menjadi rangka onggota gerak atas dan rangka anggota gerak bawah. Rangka anggota gerak atas terdiri dari:
a.    Tulang lengan atas            (2 buah)
b.    Tulang hasta                (2 buah), serta dengan kelingking
c.    Tulang pengumpil            (2 buah), searah dengan ibu jari
d.    Tulang pergelangan tangan        (16 buah) masing-masing tangan 8 buah
e.    Tulang telapak tangan         (10 buah) masing-masing tangan 5 buah
f.    Tulang jari tangan             (28 buah) masing-masing jari 3 ruas, kecuali ibu jari hanya 2 ruas.
                 Rangka anggota gerak bawah terdiri atas:
a.    Tulang paha            (2 buah)
b.    Tilang betis            (2 buah)
c.    Tulang kering            (2 buah)
d.    Tulang tempurung lutut        (2 buah)
e.    Tulang pergerakan kaki        (14 bua) yang terbesar tulang tumit
f.    Tulang telapak kaki        (10 buah)
g.    Tulang jari kaki            (28 buah), seperti halnya ibu jari tangan, ibu jari kaki hanya terdiri dari 2 ruas, sedangkan jari yang lainnya 3 ruas.





D.    Bentuk Dan Struktur Tulang
1.    Bentuk  tulang
Tulang mulai berkembang dalam janin selama minggu pertama masa kehamilan, sebagian besar tulang merupakan tulang rawan. Ketika bayi tumbuh, tulang rawan secara berangsur-angsur diganti dengan jaringa ikatyangmengeras dan akhirnya  menjadi tulang. Proses yang disebut osifikasi ini terus berkembang sam[pai kira-kira umur 20 tahun. Tengkorak dan tulang rahang tidak berkembang dari tulang rawan, tetapi dari osifikasi jaringan lunak.
Seorang bayi yang brau lahir mempunyai lebih banyak tulang dari pada orang dewasa. Beberapa tulang kemudian akan menyatu ketika ia tumbuh. Tulang bayi lentur dan lunak, tetapi akan menjadi lebih kuat dan keras apabila serat didalamnya telah dikelilingi endapan kalsium yang keras. Pertumbuhan tulang terjadi disekitar tulang rawan yang bertindak sebagai pusat pembentukan tulang.




Menurut bentuknya tulang dapat dibedakan sebagaiberikut:
a.    Tulang pipa, bentuknya seperti pipa dan didalamnya berisi sumsum kuning. Contohnya, tulang paha, tulang kring, dan tulang lengan atas.
b.    Tulang pipih, bentuknya pipih dan didalamnya berisi sumsum merah.Contohnya, tulang dada, tulang rusuk, tulang belikat dan tulang panggul.
c.    Tulang pendek, bentuknya pendek, didalamnya berisi sumsum merah. Contohnya, tulang-tulang pergelangan tangan dan kaki, ruas-ruas tulang belakang dan tulang-tulang jari tangan atau kaki.

2.    Struktur  tulang
Bagian terluar dari tulang diliputi oleh periosteum, yaitu lapisan jaringan pengikat yang kuat. Periosteum merupakan tempat melekatnya otot dan mengandung banyak pembuluh darah yang memberiakan makanan bagi tulang. Jarinagan tersebut menyelubungi semua permukaan tulang, kecuali pada bagian tulang rawan yang menghubungkan tulang dengan sendi
Dibawah periosteum terdapat lapisan jaringan padat disebut tulang kompak. Disebelah dalam dari tulang kompak terdapat lapisan jaringan tulang spons. Pada tulang spons ini terdapat garis tulang (trabecula) yang tersusun  untuk menahan berat dan tekanan.
Pada tulang pipa, setelah lapisan jaringan tulang spons terdapat lubang. Walaupun sedikit, lubang ini mempengaruhi kekuatannya serta membuat tulang pipa menjadi lebih ringan. Pada bayi dan anak-anak rongga tulang spons dan lubang pada lubang pipa berisi sumsum merah. Sumsum ini sangat penting sebab, disinilah sel darah merah , keping darah dan sebagian besar sel darah putih dihasilkan.


E.    Sistem Kerangka
Kerangka terdiri dari berbagai tulang sejati dan  tulang  rawan. Tulang adalah jaringan ikat yang bersifat kaku dan membentuk bagian terbesar kerangka serta merupakan jaringan penunjang tubuh utama. Tulang rawan (cartilago) adalah sejenis jaringan liat yang bersifat lentur dan bagian membentuk kerangka tertentu (misalnya kartilago costalis). Perbandingan antara tulang dan tulang rawan dalam kerangka berubah seiring dengan pertumbuhan tubuh; makin muda usia seseorang, makin besar bagian kerangka yang berupa tulang rawan.
Kerangka aksial terdiri dari tulang kepala (cranium), tulang leher (os hyoideum dan vertebrae cervicales) dan tulang batang tubuh  (costa, sternum, vertebra dan sacrum). Kerangka apendikulerterdiri dari tulang ekstremitas (lengan dan tungkai), termasuk tulang yang membentuk  gelang bahu (pektoral) dan gelang panggul.
Tulang berguna untuk :
•    Melindungi sturuktur  vital.
•    Menopang tubuh.
•    Mendasari gerak secara mekanis,
•    Membentuk sel darah (sumsum tulang merah adalah tempat dibentuknya sel darah merah, berupa limfosit, sel darah putih granulosit dan trombosit).
•    Menimbun berbagai mineral (kalsiu,fosfor dan magnesium)

Tulang digolongkan menurut bentuknya menjadi :
1.    Tulang panjang berbentuk tubular (misalnya humerus).
2.    Tulang pendek berbentuk kuboidal dan hanya terdapat di pergelangan tangan (carpus) dan pergelangan kiri (talltus).
3.    Tulang pipih,umumnya berguna sebagai pelindung (misalnya tulang pipih cranium untuk melindungi otak).
4.    Tulang tak beraturan dengan bentuk aneka ragam (misalnya tulang wajah)
5.    Tulang sesamoid terbentuk dalam tendo tertentu (misalnya patella) dan terdapat ditempat persilangan tendo dengan ujung tulang panjang ekstremitas; tulang sesamoid melindungi tendo terhadap keausan berlebihdan seringkali mengubah sudut tendo sewaktu menuju ke tempat letaknya.
      Rangka manusia terdiri dari 206 tulang yang membentuk kerangka tubuh manusia yang     kokoh.
       Tengkorak, tersusun dari 22 tulang, 8 tulang neuro cranium, dan 14 tulang viscero cranium. Neuro cranium berfungsi membungkus dan melindungi otak, terdiri dari tulang-tulang: Frontalis, Parietalis(2 buah, kanan dan kiri), Oksipitalis, Temporalis (2 buah): bagian skuamosa,petrous, mastoid dan timpani, Etmoidalis dan Sphenoidalis. Viscero cranium,terdiri dari tulang: Nasalis, Palatum, Zigomatikus,Maksilaris, Lakrimalis, Vomer, Chonca nasalis dan mandibula. Mandibulamemiliki bagian alveolar yang  berisi soket gigi bawah, ramus mandibula memiliki processus kondiloideus (untuk artikulasi dengan tulang temporalis pada fossa mandibular), dan processus koronoideus (tempat perletakan otot temporal).
        Pada daerah leher terdapat  tulang hyoid: tulang berbentuk tapal kuda, tidak berartikulasi dengan tulang lain, dan ditopang oleh ligamen dan otot dari processus styloideus temporalis.Di dalam tengkorak terdapat: Sinus Paranasal (frontalis, ethmoidalis, sfenoidalis, dan maksillaris), merupakan ruanga udara dalam tulang tengkorak, yang berhubungan dengan rongga nasal, yang berfungsi untuk memperingan tulang kepala, memberi resonansi pada suara dan membantu dalam proses berbicara, dan untuk memproduksi mukus yang mengalir ke ronggs nasal dan menghangatkan serta melembabkan udara yang masuk.
       Tengkorak membentuk  kepala dan wajahmu, serta melindungi otak yang lembut dan sensitif. Lubang-lubang pada tengkorakadlah tempat mata, telinga, dan hidung. Rongga mata bagaikan kantong pelindung, sehingga biji mata dapat bergerak. Barisan yang kuat dan tertanam pada tulang rahang, siap untuk menggigit dan mengunyah makanan.

F.    Tulang dan Persendian
Tulang adalah organ hidup yang memiliki sel dan persediaan darah sendiri. Tulang terbuat dari bahan-bahan yang menjadikannya keras dan kuat. Pada kerangka, tulang saling terhubung di persendian. Sebagian besar sendi dapat digerakkan, sehingga kerangka dapat berganti posisi. Persendian yang berbeda memungkinkan gerakan yang berbeda pula.

G.    Cara Kerja Rangka Tubuh Manusia
    Kerja otot
Ada lebih dari 640 otot rangka di dalam tubuh. Mereka menghasilkan berbagai gerakan tergantung ukuran, kekuatan, dan kerja samanya dengan tulang dan sendi. Otot-otot pada wajah dan leher membuat ekspresi wajah. Otot yang lain membantu tubuh saat bangun. Saat bekerja, otot melepaskan panas. Hal ini menjaga kehangatan tubuh.
    Tangan
27 tulang di tanganmu menjadikannya bagian tubuh paling fleksibel. Tidak seperti kebanyakan binatang, manusia dapat berjalan tegak sehingga tangannya bebas bergerak. Lebih dari 30 otot  pada lengan bawah dan tangan menggerakkan pergelangan, telapak, ibu jari, dan jari. Hal inimemungkinkan melakukan berbagi pekerjaan.
    Jaringan Syaraf 
Jaringan Syaraf adalah jaringan komunikasi sangat rumit yang mengatur kerja tubuh. Jaringan syarf membuat merasa, bergerak dan berpikir, juga mengatur kerja seluruh bagian dalam tubuh tanpa di sadari. Jaringan syaraf terdiri dari milyaran sel syaraf.  yang disebut neuron. Sel tipis dan panjang ini membawa pesan elektrik ke seluruh tubuh dalam kecepatan tinggi.


H.    Kegunaan Rangka Tubuh Manusia
1.    Untuk menegakkan tubuh serta menentukan bentuk tubuh
2.    Melindungi jaringan lunak yang mudah rusak, misalnya otak, jantung, paru, hati, dan jaringan saraf tulang belakang.
3.    Tempat melekatnya otot-otot rangka
4.    Tempat pembentukan sel-sel darah merah, keping darah, dan sel darah putih
5.    Bersama-sama dengan otot merupakan alt gerak. Rangka disebut alat gerak pasif, sedangkan otot disebut alat gerak aktif
6.    Tempat menyimpan dan mengatur Ca dan P.

KESIMPULAN

Pusat Pengendalian
Pusat pengendali tubuh adalah otak. Otak dapat membuat kita dapat berpikir, merasa, bergerak, mengingat, dan merasa gembira atau sedih. Otak juga mengatur bagian tubuh lainnya. Bagian otak untuk berpikir dan merasa disebut cerebrum. Sisi kiri cerebrum mengatur tubuh bagian kanan, sedangkan sisi kanan mengatur tubuh bagian kiri.

Refleks
Refleks adalah gerakan otomatis super cepat yang dilakukan oleh tubuh sebagai tanggapan dari suatu rasa. Refleks diatur oleh syaraf, sehingga terjadi sebelum dipikirkan. Refleks melindungi dari bahaya, misalnya menarik tangan menjauhi benda tajam  secara otomatis.


Daftar Pustaka


Mader, S. (2005). Biologi Evolusi Keperbagaian dan Perserikatan. Malaysia: Bahasa dan Pustaka Kuala Lumpur.
Pearce, E. (1999). Anatomi dan Fisiologi Untuk Para Medis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sufitni. (2010). Anatomi Tubuh Manusia. Medan: Bumi Aksara.
Tanjung, R. H. (2003). Ensiklopedia Tubuh Manusia. Jakarta: Erlangga.
Yosephat Sumardi, d. (2007). Konsep Dasar IPA Untuk Sekolah Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka Pers.

FISIKOLOG

PENTINGNYA MENGENAL KEPRIBADIAN SISWA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
KENAPA MENGETAHUI TIPE KEPRIBADIAN MENJADI PENTING?
Sebagian dari kita mungkin masih menyimpan tanda tanya Kenapa mengenal kepribadian siswa menjadi penting untuk meningkatkan prestasi?. Baik, saya akan mencoba menjelaskan sebisa saya. Diantara kita mungkin pernah mengalami hal-hal sebagai berikut:
1. Merasa kesal dengan siswa yang susah diatur.
2. Merasa kesal dengan siswa yang cerewet sedikit-sedikit bertanya, sedikit-sedikit bertanya.
3. Merasa kesal dengan siswa yang bersikap dingin pada kita.
4. Merasa kesal dengan siswa yang “bodoh” atau sulit sekali memahami pelajaran yang kita berikan.
5. Merasa kesal dengan siswa yang keras hati dan mudah emosi.
6. Merasa kesal dengan siswa yang bicaranya kasar.
7. Merasa kesal dengan siswa yang tidak bertanggung jawab.
8. Merasa kesal dengan siswa yang hanya diam saja dikelas, kalau tidak ditanya tidak bicara.
9. Merasa kesal dengan siswa yang mudah tersinggun.
10. Merasa kesal dengan siswa yang lamban dalam mengerjakan tugas.
Kekesalan-kekesalan kita pada dasarnya adalah disebabkan oleh ketidak tahuan kita terhadap tipe kepribadian masing-masing siswa, sehingga kita sering kesal dengan sikap-sikap siswa yang tidak sesuai dengan keinginan kita, kemudian memarahi, tanpa memahami, dan tanpa memberikan solusi yang sesuai dengan pribadi dan kebutuhan siswa. Inilah yang saya maksudkan dengan pentingnya mengenal tipe kepribadian siswa. Mungkin kita tidak sadar, bahwa sikap memarahi yang kita lakukan kepada siswa kita yang tidak pernah bertanya di kelas, bisa menyebabkan siswa malah menjadi minder, malas belajar dan semakin tidak memiliki keberanian di kelas, kenapa ini bisa terjadi?, karena pada dasarnya siswa yang bersangkutan diam bukan disebabkan karena dia tidak tertarik dengan pelajaran, tetapi lebih disebabkan oleh tipe kepribadian introvert yang ada pada dirinya sehingga dia cenderung pendiam. Kesalahan kita adalah, sebenarnya kita harus memotivasinya dan bukan sebaliknya memarahinya. Semoga contoh ini bisa memberi pengertian pada pembaca tentang pentingnya mengenal tipe kepribadian siswa.
APA ITU KEPRIBADIAN
Atkinson (1996) dalam bukunya Pengantar Psikologi Jilid-2 mendefinisikan kepribadian sebagai pola perilaku dan cara berfikir yang khas, yang menentukan penyesuaian diri seseorang terhadap lingkungan. Istilah khas menyiratkan adanya konsistensi perilaku, bahwa orang cenderung untuk bertindak atau berfikir dengan cara tertentu dalam berbagai situasi. Sementara itu menurut Kelly (dalam Koeswara, 1991) kepribadian diartikan sebagai cara yang unik dari individu dalam mengartikan pengalaman-pengalaman hidupnya. Menurut Wheeler (dalam Patty, 1982) kepribadian adalah pola khusus atau keseimbangan daripada reaksi-reaksi yang teratur yang menampakkan sifat khusus individu diantara individu-individu yang lain.Sedangkan menurut Sigmund Freud sang pendiri aliran Psikoanalisa (dalam Koeswara, 1991) memandang kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga sistem, yakni id (dorongan, atau nafsu), Ego (diri) dan superego (nilai yang diintroyeksikan melalui pendidikan). Menurutnya tingkah laku, tidak lain merupakan hasil dari konflik dan rekonsiliasi ketiga sistem kepribadian tersebut.
Menurut Hall (1998) kepribadian merupakan hakekat keadaan manusiawi, yaitu bahwa kepribadian merupakan bagian dari individu yang paling mencerminkan atau mewakili pribadi, bukan hanya dalam arti bahwa ia membedakan individu tersebut dari orang lain, tetapi yang lebih penting, bahwa itulah ia yang sebenarnya. Alport (1971) dalam Sarwono (2002) mendefinisikan kepribadian sebagai berikut: “Personality is the dynamic organization within the individual of those psychophysical system that determine his unique adjustments to his environment” berdasar pada definisi Alport tersebut kepribadian memiliki unsur-unsur sebagai beikut (Sarwono (2002):
1. Organisasi yang dinamis. Tidak statis, tetapi selalu berubah setiap waktu.
2. Organisasi itu terdapat dalam diri individu, dan tidak meliputi hal-hal diluar individu.
3. Organisasi itu terdiri atas sistem psikis, yaitu sifat, bakat, dan sebagainya, dan sistem fisik yaitu anggota dan organ-organ tubuh yang saling terkait.
4. Organisasi itu menentukan corak penyesuaian diri yang unik dari tiap individu terhadap lingkungannya.
TIPE KEPRIBADIAN
Menurut Mahmud (1990) kepribadian terbagi menjadi dua belas kepribadian, yang meliputi kepribadian sebagai berikut:
1. Mudah menyesuaikan diri, baik hati, ramah, hangat VS dingin.
2. Bebas, cerdas, dapat dipercaya VS bodoh, tidak sungguh-sungguh, tidak kreatif.
3. Emosi stabil, realistis, gigih VS emosi mudah berubah, suka menghindar evasive, neurotik.
4. Dominat, menonjolkan diri VS suka mengalah, menyerah.
5. Riang, tenang, mudah bergaul, banyak bicara VS mudah berkobar, tertekan, menyendiri, sedih.
6. Sensitif, simpatik, lembut hati VS keras hati, kaku, tidak emosional.
7. Berbudaya, estetik VS kasar, tidak berbudaya.
8. Berhati-hati, tahan menderita, bertanggung jawab VS emosional, tergantung, impulsif, tidak bertanggung jawab.
9. Petualang, bebas, baik hati VS hati-hati, pendiam, menarik diri.
10. Penuh energi, tekun, cepat, bersemangat VS pelamun, lamban, malas, mudah lelah.
11. tenang, toleran VS tidak tenang, mudah tersinggung.
12. Ramah, dapat dipercaya VS curiga, bermusuhan.
Menurut Eysenck (1964) tipe kepribadian dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Kepribadian Ekstrovert :dicirikan dengan sifat sosiabilitas, bersahabat, menikmati kegembiraan, aktif bicara, impulsif, menyenangkan spontan, ramah, sering ambil bagian dalam aktivitas sosial.
2. Kepribadian Introvert :dicirikan dengan sifat pemalu, suka menyendiri, mempunyai kontrol diri yang baik.
3. Neurosis : dicirikan dengan pencemas, pemurung, tegang, bahkan kadang-kadang disertai dengan simptom fisik seperti keringat, pucat, dan gugup.
PEMBAHASAN
Diatas telah dibahas tentang pengertian kepribadian dan tipe-tipe kepribadian. Telah sangat jelas bahwa yang dimaksud dengan kepribadian adalah suatu cirikhas yang menetap pada diri seseorang dalam berbagai situasi dan dalam berbagai kondisi, yang mampu membedakan antara individu yang satu dengan individu yang lain. Dan diatas juga telah dijelaskan mengenai tipe-tipe kepribadian, ada individu-individu yang bersahabat, menyenangkan, ramah, banyak bicara, impulsif dan sebagainya.
Lalu bagaimana kaitannya dengan peningkatan prestasi belajar?, tentu saja sangat berkaitan. Dalam dunia pendidikan, sebagai seorang pendidik atau dalam lingkup lebih kecil dalam rumah tangga sebagai orang tua kita pasti akan dihadapkan pada berbagai karakteristik kepribadian, ada siswa-siswa yang menyenangkan, periang, mau terbuka terhadap permasalahan yang sedang dihadapinya, aktif dalam berbagai organisasi yang ada di sekolah dan sebaliknya ada siswa-siswa yang terkesan membosankan, pendiam, tidak terbuka, tidak hangat dan lain sebagainya. Tentu saja sebagai seorang pendidik kita sangat dituntut untuk memahami karakteristik kepribadian setiap siswa, sehingga selaku pendidik kita dapat memberikan stimulasi atau perlakuan yang sesuai dengan tipe kepribadian siswa yang kita hadapi. Dengan begitu treatment-treatment yang kita berikan kepada siswa akan mengantarkan siswa kepada suatu kondisi optimal, baik dalam bidang prestasi akademik maupun prestasi non akademik. Tetapi akan menjadi kebalikannya jika treatment-treatment yang kita berikan tanpa mempertimbangkan aspek kepribadian siswa, mungkin karena terguran kita yang terlalu kasar, karena cara kita menyampaikan kurang sesuai dengan pribadi anak, justeru akan mengantarkan peserta didik kedalam kondisi destruktif, delinkuen, tidak berprestasi.
Sebagai contoh Fulan adalah siswa yang peringan, banyak bertanya, tidak mudah puas dengan penjelasan guru di kelas sehingga tidak jarang dia membuat guru bingung dengan pertanyaan-pertanyaannya. Tetapi karena guru tidak memahami kepribadian Fulan yang memang seperti itu, guru sering menegurnya dan memberi peringatan dengan tuduhan terlalu berani dengan guru dan tidak sopan. Pada akhirnya, karena selalu mendapat teguran dari guru yang dianggapnya sebagai sesuatu yang menakutkan (karena disisi lain Fulan adalah pribadi yang cenderung menarik diri) Fulan menjadi siswa yang pendiam takut bertanya, dan malas belajar, dan pada akhirnya prestasinya jeblok. Ini hanya sebuah contoh realitas yang sering terjadi disekitar saya. Mungkin dan bisa jadi pasti, para pembaca juga mempunyai banyak cerita tentang kegagalan dalam memberikan respon, kegagalan dalam memberi perlakuan kepada orang lain, kegagalan dalam berkomunikasi, kegagalan dalam bersosialisasi, kegagalan dalam menjalin hubungan asmara, kegagalan dalam mendidik anak, kegagalan dalam mendidik murid, kegagalan dalam mendidik santri dan lain sebagainya yang disebabkan oleh ketidak fahaman pembaca terhadap karakteristik kepribadian orang yang sedang menjadi lawan bicara kita, patner kerja kita, dan …….
“Berbicara kehidupan manusia sebagai individu memang tidak akan pernah keluar dari kerangka mengenai kepribadian. Kepribadian merupakan konsep dasar psikologs yang berusaha menjelaskan keunikan manusia. Kepribadian mempengaruhi dan menjadi kerangka acuan dari pola pikir, perasaan, perilaku, serta bertindak sebagai aspek fundamental dari setiap individu”.
DAFTAR PUSTAKA
Atkinson, Rita L. 1996, Pengantar Psikologi Jilid-2, Terjemahan oleh Taufiq, (Jakarta:Erlangga).
Koeswara, E. 1991, Teori-teori kepribadian, (Bandung:Eresco).
Patty, F. dkk.1982, Pengantar Psikologi Umum, (Surabaya:Usaha Nasional).
Hall, Calvin S.1998, Teori-teori Psikodinamik, (Yogyakarta:Kanisius).
Sarwono, Sarlito W. 2002, Psikologi Sosial, (Jakarta:Balai Pustaka).
Mahmud, DImyati. 1990, Psikologi Suatu Pengantar, (Yogyakarta:BPFE).

LEMBAGA PENDIDIKAN PADA KHULAFAUR RASYIDIN

Adapun lembaga lembaga pendidikan pada masa khulafaur rasyidin selain lembaga kuttab dan masjid adalah :
1.    Madrasah Makkah
Guru pertamanya yaitu Mu’az bin Jabal,  ia mengajarkan agama islam dan mana yang halal dan mana yang haram dalam islam. Kemudian khalifah abdul malik bin marwan, abdullah bin abbas, pergi ke mekkah dan mengajar di masjidil haram, ia mengajarkan tafsir, fiqh dan sastra, dan dialah yang membangun madrasah mekkah yang termahsyur di seluruh negara islam. Kemudian digantikan murid-muridnya tabi’in yaitu mujahid bin jabar yang termahsyur meriwayatkan tafsir al qur’an dari ibn abbas. Athak bin abu rabah yang termahsyur dalam ilmu fiqh terutama dalam manasik haji. Thawus bin kaisan,yaitu seorang fukaha dan mufti.
2.    Madrasah Madinah
Disinilah tempat  sahabat-sahabat nabi saw dan ulama-ulama yang termahsyur seperti Umar bin khattab, Ali bin abi thalib, Zaid bin sabit, Abdullah bin umar bin khattab, mereka bekerja sebagai guru, Zaid bin sabit adalah ahli qiraat dan ahli fiqh, terutama dalam faraid. Abdullah bin umar adalah ahli hadits, ia mengumpulkan hadits-hadits serta menuliskanya, kemudian meriwayatkanya kepada murid-muridnya. Setelah mereka wafat maka digantikan oleh murid-muridnya yaitu Said bin Al Musaiyab yaitu murid Zaid bin sabit. Urwah bin Az Zubair bin Al awam. Dan madrasah madinah ini melahirkan imam malik bin anas, imam madinah.
3.    Madrasah Basrah
Ulama yang termahsyur disisni adalah Abu Musa Al Asy’ari yang ahli dalam fiqh dan hadits dan ahli Qur’an, dan Annas bin Malik yang termahsyur di ahli hadits. Madrasah Basrah ini melahirkan Al Hasan Basry yang ahli dalam fiqh, taswauf, dan ia tidak hanya mengajarkan pelajaran kepada murid-muridnya tapi menceritakan kisah-kisah, dan Ibn Sirin ia belajar kepada zaid bin sabit, ia ahli hadis dan fiqh. Mereka hidup di masa umayyah nanti.

4.    Madrasah Kuffah
Ulama yang tinggal disini adalah Ali bin abi thalib dan Abdullah bin mas’ud, pekerjaan ali diirak adalah soal politik dan peperangan ia tidak sempat mengajarkan pendidikan, sedangkan abdullah bin mas’ud mengajarkan al Qur’an dan ilmu agama, tafsir dan fiqh. Dan dia diutus ke kuffah untuk menjadi guru oleh umar bin khattab, dan ia melahirkan enam ulama besar seperti al qamah, al aswad, masruq, ubaidah, al haris, dan amr, dan mereka menggantikan abdullah untuk menjadi guru di kuffah, mereka bukan saja belajar dikuffah tapi mereka pergi kemadinah belajar dengan umar bin khattab,ali bin abi thalib, abdullah bin abbas, mu’az bin jabal dan lain-lain.
5.    Madrasah Damsyik
Disini umar mengirimkan tiga orang guru agama yaitu : Mu’az bin jabal, Ubadah dan Abdul dardak, mereka mendirikan madrasah agama di syam. Dan mereka mengajarkan al Qur’an dan ilmu agama pada tiga tempat yaitu : abud-dardak di damasyik, mu’az bin jabal di palestina, dan ubadah di hims. Kemudian mereka digantikan oleh ulama –ulama seperti umar bin abdul aziz dan lain-lain.
6.    Madrasah Fistat ( Mesir )
Mesir telah menjadi pusat ilmu-ilmu agama, dan ulama yang pertama kali mendirukanya adalah Abdullah bin amr bin al’as, ia ahli dengan kata yang sebenarnya karena ia tidak hanya mendengar hadits dari nabi tapi hadits tersebut dituliskanya dalam catatanya, sehingga ia tidak lupa jika ia meriwayatkan hadits kepada murid-muridnya. Kemudian setelah Abdullah bin amar yang termahsyur di madrasah mesir adalah Yazid bin abu habib an nuby. Dan ia yang mula-mula menyiarkan fiqh yang halal dan haram dalam islam, kemudian setelah dia tekenal Abdullah bin abu ja’far bin rabi’ah.
Jadi ulama-ulama yang besar terus meluas seiring dengan berkembangnya agama islam, dan merekalah yang mendirikan madrasah-madrasah pada tiap-tiap kota, diantara mereka yang termahsyur adalah : Abdullah bin umar di Madinah, Abdullah bin mas’ud di kuffah, Abdullah bin Abbas di Makkah, Abdullah bin amr bin al ash di mesir. 

Tingkat Pelajaran dan Ilmu-ilmu yang Diajarkan ( kurikulum)
Pada masa khulafaur rasyidin sebenarnya sudah ada tingkat pengajaran, hampir sama seperti sekarang, seperti tingkat pertama adalah kuttab, yaitu tempat anak-anak belajar dan membaca / menghafal al qur’an, serta belajar pokok –pokok ajaran agama islam, dan setelah tamat al qur’an mereka meneruskan pelajaran ke masjid, dan pelajaran dimasjid itu terdiri dari tingkat menengah dan tingkat tinggi, gurunya ditingkat menengah belum umala besar sedangkan ditingkat tinggi sudah ulama besar.
Umumnya pelajaran yang diberikan guru kepada murid-muridseorang demi seorang, baik di kuttab atau dimasjid pada tingkat menengah, dan pada tingkat tinggi pelajaran diberikan guru dalam suatu halaqah yang dihadiri oleh pelajar secara bersama-sama. Ilmu-ilmu yang diajarkan pada kuttab pada mula-mulanya adalah dalam keadaan sederhana yaitu :
1.    Belajar membaca dan menulis
2.    Membaca al Qur’an dan menghafalnya
3.    Belajar pokok-pokok agama islam, seperti cara berwudhu’, sembahyang, puasa dan sebagainya.
Dan pada masa umar bin khattab dikuttab, beliau mengintruksikan kepada anak-anak agar diajarkan berenang, mengendarai kuda, memanah, membaca dan menghafal syair-syair mudah dan peribahasa.  Dan ini dilaksanakan oleh guru-guru di tempat –tempat yang dapat dilaksanaka, misalnya berenang dapat dilaksanakan dikota-kota yang mempunyai sungai seperti di irak, syam, mesir, dll. Sedangkan ilmu-ilmu yang diajarkan pada tingkat menengah dan tinggi terdiri dari :
1.    Al Qur’an dan Tafsirnya
2.    Hadits dan mengumpulkanya
3.    Fiqhi (Tasyri’)
Dan ilmu –ilmu duniawiyah dan filsafat pada saat ini belum ada dalam rencana pengajaran, karena ulama-ulama saat itu adalah ulama-ulama agama, dan kebudayaan yunani telah tersebar di mesir, syam dan irak, tapi semuanya tunduk dan diam dibawah kekuasaan pergerakan agama islam yang dahsyatnya saat itu. Tapi pada masa  umayyah dan abbasiyah  mulai bergerak dan bangun kembali.
Adapun Ulama-ulama atau Ahli Ilmu-ilmu Agama Islam :
1.    Ulama –ulama ahli tafsir
1.    Ali bin Abu thalib
2.    Abdullah bin Abbas
3.    Abdullah bin Mas’ud
4.    Ubaiya bin Ka’b
Sedangkan murid-muridnya atau ulama –ulama tabi’in :
1.    Mujahid
2.    Athak bin Abu Rabah
3.    Ikrimah
4.    Sa’id bin Jubair
5.    Masruq bin Al Ajda
6.    Qotadah

2.    Ulama-ulama hadits
Hadits pada saat ini masih diriwayatkan dari mulut kemulut, dari mulut guru ke mulut muridnya, yaitu dari hafalan guru diberikanya kepada murid, dan menjadi hafalan murid pula dan begitulah seterusnya, dan sebagian dari murid-muridnya mencatat hadits dalam bukunya tapi bukan buku saman sekarang. Adapun ulama –ulama sahabat yang meriwayatkan hadits adalah :
1.    Abu Hurairah (5374 hadits)
2.    Aisyah (2210 hadits)
3.    Abdullah bin Umar (2210 hadits)
4.    Abdullah bin Abbas (1500 hadits)
5.    Jabir bin Abdullah (1500 hadits)
6.    Anas bin Malik (2210 hadits)


Hadits hadits yang idriwayatkan oleh Umar bin Khattab berjumlah 537 hadits, yang sahnya lebih kurang 50 hadits,  kemudian hadits-hadits itu diriwayatkan oleh murid, yaitu murid sahabat yaitu tabi’in kepada tabi’in dan terus turun temurun kepada ulama –ulama hadits yang termahsyur seperti Bukhori, Muslim, dll
3.    Ulama –ulama ahli fiqh
1.    Abu bakar
2.    Umar bin khattab
3.    Usman bin affan
4.    Ali bin abu thalib
5.    Siti aisyah
6.    Zaid bin sabit
7.    Ubaiya bin ka’b
8.    Mu’az bin jabal
9.    Abdullah bin mas’ud
10.    Abu musa bin al asy’ary
11.    Abdullah bin abbas
Mereka adalah orang yang berijitihad dan berani mengeluarkan pendapat bila tidak ada nas dari kitab dan sunnah, adapun pengikut mereka adalah :
1.    Syuri’ah bin Al harits
2.    Alqamah bin qais
3.    Masruq al ajda
4.    Al aswad bin yazid
Kemudian diikuti oleh murid-muridnya yaitu
1.    Ibrahim an Nakhi
2.    Amir bin syurahbil as sya’by
3.    Hammad bin abu sulaiman


Kemudian dari sini lahirlah abu hanafiah, yang membangun mazhab hanafi, dan kemudian disiarkan oleh murid-muridnya, yaitu Abu sufyan, Muhammad bin al hasan, dan Zufar. Dan pusat madrasah ahli rakyi ialah di irak,  dan ulama hadits yang menganut aliran ini adalah al abbas, az zubair, abdullah bin umar, abdullah bin amr bin ash.
Jadi, Adapun Guru- guru yang mengajar pada masa Khulafa’ Al Rasyidin baik itu pada masa Khalifah Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali adalah masih tetap yaitu sahabat-sahabat yang dekat dengan Nabi yang membidangi keahlianya masing-masing, dan mereka juga sama-sama mengajari murid-muridnya bagaimana pendidikan dalam islam, baik itu dalam proses belajar mengajar atau diluar itu seperti, bagaimana berakhlak yang baik terhadap orang lain, yang lebih tua dari kita, bagaimana bertauhid kepada Allah dll.  hanya saja pada masa umar guru-guru tersebut ada yang dikirim ke berbagai wilayah, karena pada saat ini wilayah islam sudah meluas keluar jazirah arab, dan pada masa utsman  dan Ali gurunya masih tetap sama seperti khalifah sebelumnya, dan adapun Nama-nama guru tersebut adalah :
1.    Abu Musa Al Asy’Ari, yaitu yang ahli Hadits, Fiqhi dan Al Qur’an
2.    Ibn Mas’ud yaitu yang ahli tafsir, Fiqh dan Hadits
3.    Mu’az bin Jabal, Ubadah dan Abu darda yaitu ahli Hadits dan Fiqh
4.    Amru bin Al Ash yaitu ahli dan Hadits dan sebagai pencatat hadits
5.    Umar bin Khattab yaitu ahli hukum dan pemerintahan
6.    Abdullah bin Umar yaitu ahli Hadits
7.    Ibn Abbas yaitu ahli tafsir Al Qur’an dan ilmu Faraid
8.    Ibn Mas’ud yaitu ahli Qur’an dan Hadits
9.    Ali bin Abi Thalib yang ahli hukum dan tafsir dan sekalian menjadi guru kuliah atau pengajian.
10.    Abu Darda, Abdurrahman bin maqal, dan Abdurrahman bin Ghuman yang mengajar secara islam seperti bagaimana menghormati yang lebih tua, bertauhid kepada Allah dll.
11.    Abu Sufyan yaitu mengajar Al Qu’an pada orang Badwi.

Jadi adapun pusat-pusat pendidikan pada masa Khulafa’ Al-Rasyidin dan sahabat-sahabat atau guru-guru yang dikirim ke luar jazirah arab adalah :
1.    Mekkah. Yang Guru pertamanya di Mekkah adalah Muaz bin Jabal yang mengajarkan al-Qur’an dan fiqih.
2.    Madinah, Sahabat yang terkenal  di Madinah antara lain: Abu Bakar, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, dan sahabat-sahabat lainnya yang mengajarkan membaca dan menulis dan lain-lain.
3.    Basrah. Sahabat yang termasyhur di Basrah antara lain: Abu Musa al-Asy’ary, dia adalah seorang Ali fiqih dan al-Qur’an.
4.    Kuffah, Sahabat-sahabat yang termasyhur di Kuffah adalah Ali bin Abi Thalib dan Abdullah bin Mas’ud. Abdullah bin Mas’ud mengajarkan al-Qur’an, ia adalah ahli tafsir, Hadits, dan fiqih.
5.    Damsyik (Damaskus/Syam), Setelah Syam menjadi bagian negara Islam dan penduduknya banyak beragama Islam. Maka khalifah Umar mengirim tiga orang guru ke negara itu. Yang dikirim itu adalah Mu’az bin Jabal, Ubaidah, dan Abu Darda’. Ketiga sahabat ini mengajar di Syam pada tempat yang berbeda. Abu Darda’ di Damsyik, Muaz bin Jabal di Palestina, dan Ubaidah di Hims/Mesir.
6.    Mesir, Sahabat yang mula-mula mendirikan madrasah dan menjadi guru di Mesir adalah Abdullah bin Amru bin Ash, ia adalah seorang ahli Hadits.
Inilah pusat-pusat pendidikan ilmu agama dan guru-guru yang membidangi masing-masing pada masa Khulafa’ Al Rasyidin dengan berbagai sahabat-sahabat yang dikirim dengan keahliannya masing-masing keluar jazirah arab. 


Dan pembiayaan pendidika diambil dari baitul mal pada masa umar bin khattab dan masih berlangsung sampai ali bin abi thalib, karena perkembangan pendidikan masih seperti itu sampai kepada khalifah ali. Dan masalah evaluasi pada murid yaitu dengan menghafalkan pelajaran yang diberikan dan apabila sudah pandai membaca dan menulis dan menghafalkan al qur’an baru pindah ke masjid atau tempat tingkat tinggi untuk belajar tafsir dan lain-lain.


FILSAFAT

VALIDITAS ILMU PENGETAHUAN
Berpikir merupakan suatu kegiatan untuk menemukan pengetahuan yang benar. Apa yang disebut benar bagi seseorang  belum tentu benar bagi orang lain. Setiap jenis pengetahuan tidak sama kriteria kebenarannya karena sifat dan watak pengetahuan  itu berbeda. Pengetahuan tentang alam metafisika tentunya tidak sama dengan pengetahuan tentang  alam fisik. Alam fisikpun memiliki perbedaan ukurankebenaran bagi setiap jenis dan bidang pengetahuan.
a.    Teori korespondensi
Tokoh utamanya adalah Bertrand Russel ( 1872 – 1970). Bagi penganut teori korespondensi ini, suatu pernyataan adalah benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorespondensi ( berhubungan ) dengan obyek yang dituju  oleh pernyataan tersebut.
Dengan kata lain, kebenaran adalah kesetiaan kepada realita obyektif (fidelity objective reality ).  Kebenaran adalah persesuaian  antara pernyataan tentang fakta dan fakta itu sendiri, atau antara pertimbangan dan situasi yang dipertimbangkan itu berusaha untuk melukiskan. Kebenaran mempunyai hubungan erat dengan pernyataan atau pemberritaan yang dilakukan tenteng sesuatu.
b.    Teori koherensi
Koherensi merupakan teori kebenaran yang mendasarkan diri kepada kriteria kebenaran tentang konsistensi dalam argumentasi. Sekiranya terdapat konsistensi dalam alur berfikir, maka kesimpulan yang ditariknya adalah benar. Sebaliknya jika terdapat argumentasi yang bersifat tidak nkonsisten, maka kesimpulan yang ditariknya adlah salah. Landasan koherensi inilah yang dipakai sebagai dasar kegiatan ilmuan untuk menyusun pengetahuan yang konsisten dan bersifat sistematis.
Bila kita menganggap bahwa “semua manusia pasti akan mati”adalah suatu pernyataan yang benar, maka pernyataan bahwa “ si polan adlah seorang manusia dan si polan pasti akan mati”adalah benar pula, sebab pernyataan kedua adalah konsisten dengan pernyataan yang pertama.
c.    Teori pergmatis
Teori ini dicetuskan oleh Charlas.S. Peirce (1839 – 1914 ) dalam sebuah makalah yang terbit pada tahun 1878 yang berjudul “How To Make Our Ideas Clear. “ kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis. Artinya, suatu pernyataan adalah benar, jika pernyataan itu atau konsekuensi dari pernyataan itu mempunyai kegunaan pereaktia dalam kehidupan manusia.
Jadi, bila suatu teori keilmuan secara fungsional mampu menjelaskan, mengamalkan dan mengontrol suatu gejala tertentu, maka secara prakmatis teorin tersebutg benar. Sekiranya dalam kurun waktu yang berlainan muncul teori lain yang lebih fungsional, maka kebenaran itu teralihkan kepada teori bsru tersebut.
d.    Agama sebagai teori kebenaran
Manusia adalah makhluk pencari kebenaran. Salah satu cara untuk menemukan suatu kebenaran adalah melalui agama. Agama dengan karakteristiknya sendiri memberikan jawaban atas segala persoalan asasi yang dipertanyakan mausia, baik tentang alam, manusia, maupun tentang Tuhan. Kalau ketiga teori kebenaran sebelumnya lebih mengedepankan akal, budi, rasio, dan reason manusia dalam agama yang dikedepankan adalah wahyu yang bersumber dari Tuhan.
Sesuatu hal itu dianggap benar apabila sesuai dengan ajaran agama atau wahyu sebagai penentu kebenaran mutlak. Oleh karena itu, sangat wajar ketiak imam Al-Ghazali merasa tidak puas dengan penemuan- penemuan akalnya dalam mencari suatu kebenaran. Akhirnya Al-Ghazali sampai paaada kebenaran yang kemudian dalam tasawuf setelah ia mengalami peroses yamg amat panjang dan berbelit- belit. Tasawuflah yang menghilangkan tentang keragu-raguan tentang segala sesuatu. Kebenaran menurut agama ini adalah agama inilah yang dianggap oleh kaum sufi sebagai kebenaran mutlak; yaitu kebenaran yang sudah tidak dapat diganggu gugat lagi.
Dengan demikian ilmu dalam perspektif filsafat pendidikan islam berdasarkan intelag ( hati nurani, Akal subyektif,) yang mengarahkan rasio ( akal obyektif) kepada pembentukan ilmu yang berdasarkan pada kesadaran dan keimanan kepada allah, karena kebenaran alllah adalah mutlak. Kebenaran ilmu seperti ilmu-ilmu sosial adalah relatif, karena pada diri manusia berlaku sunnatullloh yang sering di langggar manusia itu sendiri. oleh sebab itu, kebenarannyapun harus diuji secara terusmaneru, sementara ilmu-ilmu kealaman (Natural Sciences) sepenuhnya mematuhi sunnatullah tersebut. Dan oleh karena itu ilmu-ilmu kealaman mengalami kemajuan lebih pesat daripada ilmu-ilmu sosial.
KLASIFIKASI / PEMBIDANGAN ILMU PENGETAHUAN
Klasifikasi ilmu di suatu sisi memperlihatkan perkembangan ilmu sampai dengan masa pembuatannya, disisi lain mencerminkan konsep pembuatannya sendiri yang hidup dalam konteks budaya tertentu tentang hakikat ilmu. Ini, berlaku baik dalam klasifikasi yang berbasis ontologi( berdasarkan objek ilmu), maupun epistemologis ( berdasarkan sumber dan metode pencapaian ilmu ), dan aksiologis fungsionalis (berdasarkan fungsi dan ilmu ).
Klasifikasi ilmu yng disusun Al-Farabi dengan sub-sub bagian tertentu memiliki saran-saran :
1.    Klasifikasi itu dimaksudkan sebagi petunjuk umum ke arah berbagai ilmu, sedemikian rupa hingga para pengkaji hanya mempelajari subjek-subjek yang benar-benar membawa manfaat bagi dirinya.
2.    Klasifikasi tersebut memungkinkan seseorang belajar tentang hierarki ilmu.
3.    Berbagai bagian dan sub bagiannyamemberikan sarana yang bermanfaatdalam menentukan sejauh mana spesialisasi dapat ditentukan secara sah.
4.    Klasifikasi itu menginformasikan kepada pengkaji tentang apa yang seharusnya dipelajari seseorang dapat mengkeleim diri ahli dalam suatu ilmu tertentu

Keterbatasan ilmu pengetahuan, kemuliaan tanggungjawab untuk mencarinya, dan keterbatasan hidup manusia merupakan tiga realitas yang dipelajari ummat islam dari al-qu’ran yang secara alami selalu memotivasi kalangan sarjana-sarjana muslim untuk membagi dan mengklasifikasikan atau mengkategorikan ilmu pengetahuan. Hasrat akan ketepatan dan keteraturan merupakan karakteristik teradisi intelektual islam, sebagaimana yng telah dilakukan oleh kalanga filosof-filosof muslim terdahulu.
Pandangan kontemporer Al-Atlas memberikan argumentasi bahwa kemunculan klasifikasi ilmu pengetahuan dalam islam beberapa kategori umum bergantung pada berbagai pertimbangan. Menurut beliau antara lain : 1. Berdasarkan metod mempelajarings. 2. Berdasrakan pengalaman empiris dan akal.
Di tinjau dari sudut epistemologis Al-Ghazali mengklasifikasikan ilmunya kepada dua macam : syr’iyah adalah ilmu –ilmu yang di ambil secara taklid dari nabi dengan mempelajari dan memahami al-qur’an dan hadis, dan takdapat  diperoleh dengan akal semata. Ilmu-ilmu aqliyah ( rasional) adalah ilmu-ilmu yang diperoleh dengan akal, dalam arti bukan dengan takllid. Ilmu ini terbagi dua :dharuriyah dan mukthasabah yakni ilmu yang diperoleh dengan belajar dan pembuktian – penyipulan.

INTEGRASI ILMU PENGETAHUAN
Perintah Allah SWT pertama kepada Nabi Muhammad SAW, yaitun perintah iqro’ atau membacahal ini menunjukkan bahwa seorang muslim harus bisa membaca perintah-perintah Allah di dalam al-qur’an sebagai kitab suci di dalam alam semesta sebagai kitab besar ciptaannya. Itulah sebabnya, peradaban islam merupakan peradaban pertama yang mengintegrasikan empiritas pada kehidupan keilmuan dan keagamaan secara terpaud.
Ilmu yang sesungguhnya adlah hasil dari kegiatan observasi, eksperimen dan kerja rasio pada satu sisi dipisahkan dari agama (islam). Integrasi ilmu pengetahuan tidak mungkin ytercapai hanya dengan mengumpulkan dua himpunan keilmuan yang memmpunyai basis teoritis yang berbeda ( sekuler dan religius ). Sebaliknya integrasi ini harus diupayakn hingga tingkat epistimologis. Menggabungkan dua himpunan dua ilmu yang berbeda, sekuler dan religius.
Untuk mencapai tingkat integrasi epistemolohis maka integrasi harus diusahakan pada beberapa aspek, yaitu : integrasi ontologisi, integrasi klasifikasi ilmu dan integrasi metodologis.
1.    Integrasi ontologis adalah mengidentifikasi materi-subjek yang akan dijadikan sasaran ( objej) penelitian ilmu-ilmu yang dikandungnya.
2.    Integrasi klasifikasi ilmu. Para filosof muslim seperti Al-Farabi membangun klasifikasi ilmu berdasarkan tiga pengelompokan utama ilmu , yaitu (a). metafisika, yang berhubungan dengan wujud dan sifat-sifatnya, yang mengklasifikasikan jenis wujud dan yang berhubungan dengan wujud yang bukan merupakan benda. (b). Matematika, terdiri dari : aritmatika, geometri, astronomi, musik, optika, ilmu tentang gaya dan alat-alat mekanik. (c). Ilmu-ilmu alam, yang menyelidikibenda-benda alami dan akside-aksiden di dalamnya, dibagi menjadi minerologi , botani dan zoologi.
3.    Integrasi metodologis. Metode ilmiah yang di kembangkan oleh para pemikir muslim berbeda secara signufikan dengan metode ilmiah yang di kembangkan para pemikir barat yang hanya menggunakan satu macam metode ilmiah, yaitu metode observasi. Sementara para pemikir muslim menggunakan tiga macam metode sesuai dengan tingkat atauu hirarki objek-objekny, yaitu metode observasi ( tajribi). Metode logis atau demonstratif (burhani)dan metode intuitif (irfani) yang masing-masing bersumber pada indra, akal, dan hati.