Jumat, 07 Juni 2013

LEMBAGA PENDIDIKAN PADA KHULAFAUR RASYIDIN

Adapun lembaga lembaga pendidikan pada masa khulafaur rasyidin selain lembaga kuttab dan masjid adalah :
1.    Madrasah Makkah
Guru pertamanya yaitu Mu’az bin Jabal,  ia mengajarkan agama islam dan mana yang halal dan mana yang haram dalam islam. Kemudian khalifah abdul malik bin marwan, abdullah bin abbas, pergi ke mekkah dan mengajar di masjidil haram, ia mengajarkan tafsir, fiqh dan sastra, dan dialah yang membangun madrasah mekkah yang termahsyur di seluruh negara islam. Kemudian digantikan murid-muridnya tabi’in yaitu mujahid bin jabar yang termahsyur meriwayatkan tafsir al qur’an dari ibn abbas. Athak bin abu rabah yang termahsyur dalam ilmu fiqh terutama dalam manasik haji. Thawus bin kaisan,yaitu seorang fukaha dan mufti.
2.    Madrasah Madinah
Disinilah tempat  sahabat-sahabat nabi saw dan ulama-ulama yang termahsyur seperti Umar bin khattab, Ali bin abi thalib, Zaid bin sabit, Abdullah bin umar bin khattab, mereka bekerja sebagai guru, Zaid bin sabit adalah ahli qiraat dan ahli fiqh, terutama dalam faraid. Abdullah bin umar adalah ahli hadits, ia mengumpulkan hadits-hadits serta menuliskanya, kemudian meriwayatkanya kepada murid-muridnya. Setelah mereka wafat maka digantikan oleh murid-muridnya yaitu Said bin Al Musaiyab yaitu murid Zaid bin sabit. Urwah bin Az Zubair bin Al awam. Dan madrasah madinah ini melahirkan imam malik bin anas, imam madinah.
3.    Madrasah Basrah
Ulama yang termahsyur disisni adalah Abu Musa Al Asy’ari yang ahli dalam fiqh dan hadits dan ahli Qur’an, dan Annas bin Malik yang termahsyur di ahli hadits. Madrasah Basrah ini melahirkan Al Hasan Basry yang ahli dalam fiqh, taswauf, dan ia tidak hanya mengajarkan pelajaran kepada murid-muridnya tapi menceritakan kisah-kisah, dan Ibn Sirin ia belajar kepada zaid bin sabit, ia ahli hadis dan fiqh. Mereka hidup di masa umayyah nanti.

4.    Madrasah Kuffah
Ulama yang tinggal disini adalah Ali bin abi thalib dan Abdullah bin mas’ud, pekerjaan ali diirak adalah soal politik dan peperangan ia tidak sempat mengajarkan pendidikan, sedangkan abdullah bin mas’ud mengajarkan al Qur’an dan ilmu agama, tafsir dan fiqh. Dan dia diutus ke kuffah untuk menjadi guru oleh umar bin khattab, dan ia melahirkan enam ulama besar seperti al qamah, al aswad, masruq, ubaidah, al haris, dan amr, dan mereka menggantikan abdullah untuk menjadi guru di kuffah, mereka bukan saja belajar dikuffah tapi mereka pergi kemadinah belajar dengan umar bin khattab,ali bin abi thalib, abdullah bin abbas, mu’az bin jabal dan lain-lain.
5.    Madrasah Damsyik
Disini umar mengirimkan tiga orang guru agama yaitu : Mu’az bin jabal, Ubadah dan Abdul dardak, mereka mendirikan madrasah agama di syam. Dan mereka mengajarkan al Qur’an dan ilmu agama pada tiga tempat yaitu : abud-dardak di damasyik, mu’az bin jabal di palestina, dan ubadah di hims. Kemudian mereka digantikan oleh ulama –ulama seperti umar bin abdul aziz dan lain-lain.
6.    Madrasah Fistat ( Mesir )
Mesir telah menjadi pusat ilmu-ilmu agama, dan ulama yang pertama kali mendirukanya adalah Abdullah bin amr bin al’as, ia ahli dengan kata yang sebenarnya karena ia tidak hanya mendengar hadits dari nabi tapi hadits tersebut dituliskanya dalam catatanya, sehingga ia tidak lupa jika ia meriwayatkan hadits kepada murid-muridnya. Kemudian setelah Abdullah bin amar yang termahsyur di madrasah mesir adalah Yazid bin abu habib an nuby. Dan ia yang mula-mula menyiarkan fiqh yang halal dan haram dalam islam, kemudian setelah dia tekenal Abdullah bin abu ja’far bin rabi’ah.
Jadi ulama-ulama yang besar terus meluas seiring dengan berkembangnya agama islam, dan merekalah yang mendirikan madrasah-madrasah pada tiap-tiap kota, diantara mereka yang termahsyur adalah : Abdullah bin umar di Madinah, Abdullah bin mas’ud di kuffah, Abdullah bin Abbas di Makkah, Abdullah bin amr bin al ash di mesir. 

Tingkat Pelajaran dan Ilmu-ilmu yang Diajarkan ( kurikulum)
Pada masa khulafaur rasyidin sebenarnya sudah ada tingkat pengajaran, hampir sama seperti sekarang, seperti tingkat pertama adalah kuttab, yaitu tempat anak-anak belajar dan membaca / menghafal al qur’an, serta belajar pokok –pokok ajaran agama islam, dan setelah tamat al qur’an mereka meneruskan pelajaran ke masjid, dan pelajaran dimasjid itu terdiri dari tingkat menengah dan tingkat tinggi, gurunya ditingkat menengah belum umala besar sedangkan ditingkat tinggi sudah ulama besar.
Umumnya pelajaran yang diberikan guru kepada murid-muridseorang demi seorang, baik di kuttab atau dimasjid pada tingkat menengah, dan pada tingkat tinggi pelajaran diberikan guru dalam suatu halaqah yang dihadiri oleh pelajar secara bersama-sama. Ilmu-ilmu yang diajarkan pada kuttab pada mula-mulanya adalah dalam keadaan sederhana yaitu :
1.    Belajar membaca dan menulis
2.    Membaca al Qur’an dan menghafalnya
3.    Belajar pokok-pokok agama islam, seperti cara berwudhu’, sembahyang, puasa dan sebagainya.
Dan pada masa umar bin khattab dikuttab, beliau mengintruksikan kepada anak-anak agar diajarkan berenang, mengendarai kuda, memanah, membaca dan menghafal syair-syair mudah dan peribahasa.  Dan ini dilaksanakan oleh guru-guru di tempat –tempat yang dapat dilaksanaka, misalnya berenang dapat dilaksanakan dikota-kota yang mempunyai sungai seperti di irak, syam, mesir, dll. Sedangkan ilmu-ilmu yang diajarkan pada tingkat menengah dan tinggi terdiri dari :
1.    Al Qur’an dan Tafsirnya
2.    Hadits dan mengumpulkanya
3.    Fiqhi (Tasyri’)
Dan ilmu –ilmu duniawiyah dan filsafat pada saat ini belum ada dalam rencana pengajaran, karena ulama-ulama saat itu adalah ulama-ulama agama, dan kebudayaan yunani telah tersebar di mesir, syam dan irak, tapi semuanya tunduk dan diam dibawah kekuasaan pergerakan agama islam yang dahsyatnya saat itu. Tapi pada masa  umayyah dan abbasiyah  mulai bergerak dan bangun kembali.
Adapun Ulama-ulama atau Ahli Ilmu-ilmu Agama Islam :
1.    Ulama –ulama ahli tafsir
1.    Ali bin Abu thalib
2.    Abdullah bin Abbas
3.    Abdullah bin Mas’ud
4.    Ubaiya bin Ka’b
Sedangkan murid-muridnya atau ulama –ulama tabi’in :
1.    Mujahid
2.    Athak bin Abu Rabah
3.    Ikrimah
4.    Sa’id bin Jubair
5.    Masruq bin Al Ajda
6.    Qotadah

2.    Ulama-ulama hadits
Hadits pada saat ini masih diriwayatkan dari mulut kemulut, dari mulut guru ke mulut muridnya, yaitu dari hafalan guru diberikanya kepada murid, dan menjadi hafalan murid pula dan begitulah seterusnya, dan sebagian dari murid-muridnya mencatat hadits dalam bukunya tapi bukan buku saman sekarang. Adapun ulama –ulama sahabat yang meriwayatkan hadits adalah :
1.    Abu Hurairah (5374 hadits)
2.    Aisyah (2210 hadits)
3.    Abdullah bin Umar (2210 hadits)
4.    Abdullah bin Abbas (1500 hadits)
5.    Jabir bin Abdullah (1500 hadits)
6.    Anas bin Malik (2210 hadits)


Hadits hadits yang idriwayatkan oleh Umar bin Khattab berjumlah 537 hadits, yang sahnya lebih kurang 50 hadits,  kemudian hadits-hadits itu diriwayatkan oleh murid, yaitu murid sahabat yaitu tabi’in kepada tabi’in dan terus turun temurun kepada ulama –ulama hadits yang termahsyur seperti Bukhori, Muslim, dll
3.    Ulama –ulama ahli fiqh
1.    Abu bakar
2.    Umar bin khattab
3.    Usman bin affan
4.    Ali bin abu thalib
5.    Siti aisyah
6.    Zaid bin sabit
7.    Ubaiya bin ka’b
8.    Mu’az bin jabal
9.    Abdullah bin mas’ud
10.    Abu musa bin al asy’ary
11.    Abdullah bin abbas
Mereka adalah orang yang berijitihad dan berani mengeluarkan pendapat bila tidak ada nas dari kitab dan sunnah, adapun pengikut mereka adalah :
1.    Syuri’ah bin Al harits
2.    Alqamah bin qais
3.    Masruq al ajda
4.    Al aswad bin yazid
Kemudian diikuti oleh murid-muridnya yaitu
1.    Ibrahim an Nakhi
2.    Amir bin syurahbil as sya’by
3.    Hammad bin abu sulaiman


Kemudian dari sini lahirlah abu hanafiah, yang membangun mazhab hanafi, dan kemudian disiarkan oleh murid-muridnya, yaitu Abu sufyan, Muhammad bin al hasan, dan Zufar. Dan pusat madrasah ahli rakyi ialah di irak,  dan ulama hadits yang menganut aliran ini adalah al abbas, az zubair, abdullah bin umar, abdullah bin amr bin ash.
Jadi, Adapun Guru- guru yang mengajar pada masa Khulafa’ Al Rasyidin baik itu pada masa Khalifah Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali adalah masih tetap yaitu sahabat-sahabat yang dekat dengan Nabi yang membidangi keahlianya masing-masing, dan mereka juga sama-sama mengajari murid-muridnya bagaimana pendidikan dalam islam, baik itu dalam proses belajar mengajar atau diluar itu seperti, bagaimana berakhlak yang baik terhadap orang lain, yang lebih tua dari kita, bagaimana bertauhid kepada Allah dll.  hanya saja pada masa umar guru-guru tersebut ada yang dikirim ke berbagai wilayah, karena pada saat ini wilayah islam sudah meluas keluar jazirah arab, dan pada masa utsman  dan Ali gurunya masih tetap sama seperti khalifah sebelumnya, dan adapun Nama-nama guru tersebut adalah :
1.    Abu Musa Al Asy’Ari, yaitu yang ahli Hadits, Fiqhi dan Al Qur’an
2.    Ibn Mas’ud yaitu yang ahli tafsir, Fiqh dan Hadits
3.    Mu’az bin Jabal, Ubadah dan Abu darda yaitu ahli Hadits dan Fiqh
4.    Amru bin Al Ash yaitu ahli dan Hadits dan sebagai pencatat hadits
5.    Umar bin Khattab yaitu ahli hukum dan pemerintahan
6.    Abdullah bin Umar yaitu ahli Hadits
7.    Ibn Abbas yaitu ahli tafsir Al Qur’an dan ilmu Faraid
8.    Ibn Mas’ud yaitu ahli Qur’an dan Hadits
9.    Ali bin Abi Thalib yang ahli hukum dan tafsir dan sekalian menjadi guru kuliah atau pengajian.
10.    Abu Darda, Abdurrahman bin maqal, dan Abdurrahman bin Ghuman yang mengajar secara islam seperti bagaimana menghormati yang lebih tua, bertauhid kepada Allah dll.
11.    Abu Sufyan yaitu mengajar Al Qu’an pada orang Badwi.

Jadi adapun pusat-pusat pendidikan pada masa Khulafa’ Al-Rasyidin dan sahabat-sahabat atau guru-guru yang dikirim ke luar jazirah arab adalah :
1.    Mekkah. Yang Guru pertamanya di Mekkah adalah Muaz bin Jabal yang mengajarkan al-Qur’an dan fiqih.
2.    Madinah, Sahabat yang terkenal  di Madinah antara lain: Abu Bakar, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, dan sahabat-sahabat lainnya yang mengajarkan membaca dan menulis dan lain-lain.
3.    Basrah. Sahabat yang termasyhur di Basrah antara lain: Abu Musa al-Asy’ary, dia adalah seorang Ali fiqih dan al-Qur’an.
4.    Kuffah, Sahabat-sahabat yang termasyhur di Kuffah adalah Ali bin Abi Thalib dan Abdullah bin Mas’ud. Abdullah bin Mas’ud mengajarkan al-Qur’an, ia adalah ahli tafsir, Hadits, dan fiqih.
5.    Damsyik (Damaskus/Syam), Setelah Syam menjadi bagian negara Islam dan penduduknya banyak beragama Islam. Maka khalifah Umar mengirim tiga orang guru ke negara itu. Yang dikirim itu adalah Mu’az bin Jabal, Ubaidah, dan Abu Darda’. Ketiga sahabat ini mengajar di Syam pada tempat yang berbeda. Abu Darda’ di Damsyik, Muaz bin Jabal di Palestina, dan Ubaidah di Hims/Mesir.
6.    Mesir, Sahabat yang mula-mula mendirikan madrasah dan menjadi guru di Mesir adalah Abdullah bin Amru bin Ash, ia adalah seorang ahli Hadits.
Inilah pusat-pusat pendidikan ilmu agama dan guru-guru yang membidangi masing-masing pada masa Khulafa’ Al Rasyidin dengan berbagai sahabat-sahabat yang dikirim dengan keahliannya masing-masing keluar jazirah arab. 


Dan pembiayaan pendidika diambil dari baitul mal pada masa umar bin khattab dan masih berlangsung sampai ali bin abi thalib, karena perkembangan pendidikan masih seperti itu sampai kepada khalifah ali. Dan masalah evaluasi pada murid yaitu dengan menghafalkan pelajaran yang diberikan dan apabila sudah pandai membaca dan menulis dan menghafalkan al qur’an baru pindah ke masjid atau tempat tingkat tinggi untuk belajar tafsir dan lain-lain.


1 komentar: